Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Ombudsman Dalami Penyaluran Bansos Jatimulya

Illustrasi Uang Rupiah

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Setelah menerima informasi dari masyarakat perihal penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya mendalami laporan warga. Informasi terakhir, KKS beserta dengan tambahan uang tunai telah diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) usai informasi penyaluran PKH di wilayah tersebut beredar.

Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya mendapatkan laporan dari salah satu warga yang memberanikan diri untuk melaporkan keanehan di wilayahnya. Berdasarkan informasi yang diterima, pelapor meyakini hal serupa tidak hanya dialami oleh pelapor, melainkan juga oleh warga lainnya.

“Kita langsung konfirmasi ke pihak pelapor, bagaimana sampai saat ini. Uniknya memang ATM itu sudah dikembalikan sama (RT kepada) warga, tapi ada selisih (antara uang yang diterima warga dengan jumlah transaksi),” terang Kepala Keasistenan Pemeriksaan Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya, Rully Amirulloh, Rabu (24/3).

Saat ini pihaknya masih mencari keterangan terbaru dari pelapor yang meminta identitasnya dirahasiakan. Masih didalami selisih antara uang yang diterima oleh warga dengan jumlah transaksi dalam ATM berbentuk KKS milik warga.

Meskipun ATM telah dikembalikan kepada masing-masing KPM, selisih uang dalam peristiwa ini akan ditindaklanjuti, berikut dengan kelipatannya. Setelah mendapatkan keterangan lebih dalam, pihaknya akan menindaklanjuti laporan ini dengan memanggil pihak-pihak terkait.

“Sekaligus kami ingin memanggil pihak dalam hal ini Dinas Sosial untuk penyaluran Bansos ini, kalau seandainya itu arahnya akan ke kementerian sosial, kita akan memanggil juga,” tambahnya.

Sebelumnya salah satu warga mengaku, KKS milik warga diambil oleh pengurus RT mendekati waktu bantuan masuk, baik PKH, BPNT, maupun BST. Transaksi di dalam KKS milik warga sudah ada sebelum KKS diterima KPM.

Informasi yang diterima oleh Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya, kejadian serupa tidak hanya terjadi di wilayah ini saja. Kejadian hampir sama terjadi di wilayah Kabupaten Bogor.

“Jadi sepertinya ini sudah modus nih oleh mereka-mereka ini. Nah pola-pola seperti ini nih yang mau kita bikin semacam preview, apakah assessment, ataukah apapun, kita ingin mengumpulkan itu,” tukasnya.

Keinginan pelapor untul dirahasiakan diakui membuat tugas menjadi lebih berat. Jika pelapor tetap ingin dirahasiakan dengan alasan tertentu, peristiwa ini akan ditindaklanjuti melalui cara inisiatif. Tindak lanjut tetap bisa dilakukan berbekal data awal yang diberikan oleh pelapor. (Sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin