Berita Bekasi Nomor Satu

Cegah Tindak Kekerasan Perempuan

Sekar Putri Sruning Tanjung

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) marak terjadi. Kondisi ini menjadi perhatian serius, bagaimana upaya pemerintah hingga masyarakat luas dapat berperan mencegah persoalan tersebut.

Aktivis Perempuan, Sekar Putri Sruning Tanjung menegaskan, edukasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan, kekerasan di dalam rumah tangga, harus sampai ke lapisan yang paling bawah.

“Ketika terjadi kekerasan di rumah tangga orang di sekitarnya itu tidak berpikir bahwa itu urusan pribadi mereka. Jangan nunggu ada korban meninggal baru ikut campur,” ucap Putri Tanjung akrab disapa.

Pendiri Yayasan Jaringan Internasional Pengurangan Dampak Buruk Kesehatan Perempuan ini juga menjelaskan, informasi seperti ini harus sudah sampai ke masyarakat. Hal itu menjadi targetnya agar informasi dapat diterima oleh masyarakat dan dipahami hingga masyarakat paling bawah sekalipun.

Sehingga ketika terjadi sesuatu di dekatnya mereka tahu apa yang harus dilakukan. Dan siapa yang harus mereka hubungi, Hal tersebut yang menjadi pekerjaan rumah untuk Pemerintah Kota Bekasi.

Sebenarnya ada Forum Partisipasi Publik Perlindungan Perempuan dan Anak (Fuspa). Sayangnya organisasi ini masih pembentukan struktural dari atas ke bawah. Jadi yang mereka lakukan semua programnya intruksi dari atas ke bawah.

“Bukan program yang dari bawah ke atas gitu. Itu yang menyebabkan masyarakat tidak berpartisipasi. Apabila mereka belum dapat informasinya,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus memastikan masyarakat benar-benar memahami. Ketika mereka memahami program yang di jalankan, mereka dapat mengetahui dan memahami program tersebut.

Sehingga, mereka tidak hanya di suruh dan diminta saja tanpa ada informasi yang dapat di jalankan oleh mereka. Apabila mereka menerima informasi yang baik, maka akan dapat di jalankan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan.

“Pada intinya informasi yang diberikan oleh pemerintah daerah sangat minim sekali dalam pencegahan kekerasan. Saya harap informasi lebih kepada masyarakat bawah,” imbuhnya.

Selama ini, dirinya juga mengakui bahwa mahasiswa juga cukup kritis dalam menyampaikan aspirasinya terhadap perempuan. Sebagai akar rumput mempunyai peran besar terhadap isu perempuan.

“Saya kira mahasiswa selama ini baik dalam melakukan kritisi pemerintah terhadap perempuan. Saya harap juga pemerintah harus lebih baik lagi ya dalam menyampaikan edukasinya kepada masyarakat dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan,” pungkasnya. (pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin