RADARBEKASI.ID, BEKASI – Nama Ketua DPC PPP Kota Bekasi, Sholihin, masih menjadi salah satu calon kandidat terkuat jelang Musyawarah cabang (Muscab) partai berlambang kabah ini pada Juni mendatang. Saat ini PPP Kota Bekasi masih menunggu hasil Muskerwil DPW Jawa Barat digelar, sekaligus penyerahan SK DPW terpilih.
“Intinya, sejauh ini H Sholihin masih menjadi kandidat kuat untuk mengisi jabatan Ketua DPC walaupun memang saat ini masih ada yang menginginkannya diganti. Tapi, kami berharap di waktu jelang Muscab seluruhnya bisa sepakat, karena saya melihat cuma dia yang paling siap dan kuat, serta dibutuhkan oleh partai guna mengangkat suara PPP di Pemilu atau Pileg 2024,” kata Sekretaris DPC PPP Kota Bekasi, Dawam Mahfudz.
Menurutnya, siapapun kader PPP Kota Bekasi memiliki kesempatan yang sama untuk memimpin PPP Kota Bekasi kedepan nanti.”Kalaupun kader lain ada yang ingin mengajukan sah-sah saja dan tinggal nanti hasilnya ditetapkan oleh jajaran tim formatur.”terangnya.
Proses pemilihan ketua DPC PPP, kata dia ditentukan oleh tim formatur, yakni dua perwakilan PAC, satu pengurus DPC/PH, dan masing-masing satu orang perwakilan di DPW dan DPP.
“Tim formatur ini nantinya yang menentukan atau memilih siapa pengurus DPC, dari mulai ketua, Sekretaris, sampai pengurus harian di struktur partai. Jadi, bukan one man one vote prosesnya dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan mufakat demi menghindari ada perpecahan sesama kader di internal,” jelas Dawam.
Kodinator tim formatur wilayah (Forwil) di daerah Kota/Kabupaten Bekasi, Depok dan Karawang, Muhammad Said menyampaikan, kegiatan Muscab di 27 DPC se-Jawa Barat masih menunggu untuk penyerahan SK untuk DPW, dan Muskerwil di Jawa Barat. Namun, sesuai tahapannya itu harusnya 3 bulan setelah Muswil, yakni bulan Juni 2021.
Mantan anggota legislatif PPP Kota Bekasi ini menegaskan, kalaupun nanti Muskerwil Jawa Barat sudah terlaksana, maka belum tentu juga Muscab DPC PPP Kota Bekasi itu bisa dilakukan pada bulan Juni 2021, sebab hal itu harus memenuhi dasar kesiapan dari cabangnya tersebut.
“Yang jelas, kemungkinan Muscab untuk 27 DPC Kota/Kabupaten se-Jawa Barat dimulai dari bulan Juni, dengan ditentukan oleh dua dasar. Antara lain, kesiapan cabangnya dan persetujuan DPW,” tegas Cemong, sapaan akrabnya.
Cemong menambahkan, seluruh pengurus dari tingkat pusat dan DPW intinya berharap pelaksanaan Muscab nanti dihasilkan lewat Musyawarah mufakat, sehingga menghindari perpecahan diantara kader apabila dilakukan lewat pemilihan meskipun dalam AD/RT boleh dilakukan melalui proses tersebut. Termasuk di Kota Bekasi yang secara pribadi berharap prosesnya dilakukan dengan mufakat, yakni melalui tim formatur.
“Saya tinggal di Kota Bekasi, dan harapannya nanti Muscab bisa dilakukan secara mufakat dengan menyerahkan kepada tim formatur. Dan siapa kandidatnya, ya saya berharap itu H Sholihin bisa kembali memimpin tapi tidak berarti apabila ada calon lain yang mau maju kami persilakan, karena itu hak anggota,” tambahnya. (mhf)