Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

RSUD Tambah Relawan

Illustrasi : Petugas medis merawat pasien suspek Covid-19 di tenda darurat RSUD CAM Kota Bekasi, Kamis (24/6). Tenda darurat yang dibangun untuk menampung pasien Covid-19 itu sudah terisi penuh. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pasien Covid-19 terus memadati Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmajid (CAM) Kota Bekasi hingga melebihi ketersediaan tempat tidur. Selain tempat tidur, RSUD CAM juga memerlukan bantuan relawan medis untuk menambah kekuatan dalam menangani pasien Covid-19 dari dalam maupun luar Kota Bekasi.

Sejak didirikan Selasa malam lalu, jumlah pasien di tenda darurat yang difungsikan sebagai ruang triase sudah melebihi 30 tempat tidur yang disediakan. Pantauan Radar Bekasi Kamis pagi hingga siang hari kemarin, nampak beberapa pasien menunggu Skrining di atas kursi roda dan kasur lantai.

Situasi tidak jauh berbeda juga terjadi di dalam gedung RS. Jumlah pasien sudah melebihi jumlah tempat tidur yang tersedia. Sebelumnya, RSUD CAM menyediakan 265 tempat tidur untuk pasien Covid-19, sementara saat ini kapasitas bertambah menjadi 365 setelah ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) diubah menjadi ruang rawat.

Meskipun telah ditambah 100 tempat tidur, pasien saat ini berjumlah 368 orang. Ratusan orang yang dirawat tersebut, 62 persen merupakan warga ber KTP Kota Bekasi, sisanya ber KTP luar Kota Bekasi.

“Hari ini kita pasang tenda di hari kedua, begitu pasang tenda (Selasa) malam, paginya sudah penuh dengan 30 bed pasien yang kita sediakan, dan tenda ini adalah sebagai triase,” papar Direktur Utama (Dirut) RSUD CAM Kota Bekasi, Kusnanto Saidi, Kamis (24/6).

Triase digunakan untuk skrining terhadap pasien yang baru saja datang, setelah melewati proses skrining, pasien dibawa menuju ke ruang rawat inap. Kusnanto mengaku pihaknya masih terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan ketua gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Bekasi untuk mengantisipasi jika penyebaran virus masih terjadi seperti saat ini.

Salah satu opsi yang bisa dilakukan adalah merujuk pasien ke rumah sakit yang juga menyediakan ruang perawatan Covid-19. Selain ketersediaan ruangan dan tempat tidur, RSUD CAM juga memerlukan tenaga tambahan, saat ini RSUD tengah mencari relawan medis untuk menangani pasien sebanyak 50 tenaga medis.

“Kemarin sudah merekrut relawan 100, jadi sekarang jumlahnya 150 tenaga relawan untuk membantu tenaga karyawan RSUD yang tentunya sudah mulai mencapai titik jenuh ya, kelelahan dalam penanganan Covid-19,” ungkapnya.

Puluhan relawan yang direkrut terdiri dari 40 tenaga perawat dan 10 tenaga dokter. Tambahan total 150 relawan yang direkrut sejak mulai awal pandemi itu menambah tenaga dari 1.630 karyawan RSUD CAM untuk melayani pasien.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan pihaknya segara menyampaikan laporan kepada ketua gugus tugas mengenai opsi untuk mengantisipasi lonjakan kasus lebih tinggi lagi.

Beberapa waktu lalu RS darurat telah kembali dibuka untuk melayani pasien tanpa gejala (OTG), total ada 217 tempat tidur di RS darurat Stadion Patriot Candrabhaga dan RS darurat Bekasi Utara. Dalam waktu dekat, gate 7 dan 13 akan dibuka sebagai RS darurat, opsi lain adalah bekerjasama dengan RS yang saat ini belum menangani pasien Covid-19.

“Apabila nanti diperlukan kembali ruang isolasi untuk antisipasi lonjakan lebih tinggi, maka tidak menutup kemungkinan akan bekerjasama dengan rumah sakit rumah sakit yang saat ini belum melayani Covid-19,” ungkapnya.

Tanti menyampaikan peningkatan kasus terjadi di semua usia. Diakui, usia paling rentan terpapar Covid-19 adalah masyarakat usia lanjut. Namun, berdasarkan jumlah kasus, paling banyak didominasi oleh usia produktif.

Sementara ini, pemerintah kota Bekasi masih menggenjot pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat umum, terhitung sudah tiga kali vaksinasi massal dilakukan. Rencananya, vaksinasi kembali dilaksanakan pada awal bulan Juli mendatang dengan sasaran 25 ribu sasaran. (sur)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin