RADARBEKASI.ID, BEKASI – Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan pertama di Kabupaten Bekasi akan mengikuti lokakarya tujuh hingga sembilan Program Guru Penggerak (CGP) sebelum lulus pada Agustus 2021 ini.
Salah satu CGP Angkatan pertama, Wahyuni mengungkapkan, bahwa banyak manfaat yang didapatkan selama program berlangsung hampir satu tahun.
“Program ini beda dengan diklat yang lain, kita menjalani program ini selama 9 bulan. Saya merasakan banyak manfaat dari program ini,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Rabu (11/8).
Selain ilmu, guru SMAN 6 Tambun Selatan ini mendapatkan Learning Management System (LMS) atau aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik, dan isi pelatihan.
Menurutnya, pada bulan ini PGP memasuki lokakarya tujuh hingga sembilan. Dalam lokakarya tersebut, akan dipamerkan hasil belajar selama ini.
“Pameran hasil belajar akan dilaksanakan pada Kamis dan Jumat, pada Sabtu akan dimulai lokakarya delapan,” ungkapnya.
Sementara, Calon guru penggerak Nanang mengungkapkan, program ini terbagi menjadi lima kelompok. Masing-masing kelompok terdiri menjadi lima orang.
“Kami dibagi per kelompok lima orang, di sini kita disuruh memilih 3 tema. Ada toleransi, literasi dan kepemimpinan,” ungkap guru SMAN 2 Cikarang Pusat ini.
Dalam program ini, Nanang memilih tema literasi dengan judul program “Belajar Papahare Maca”, yang artinya kegiatan literasi bersama yang diterapkan pada siswa.
“Jadi Kamis kami persiapan, Jumatnya kami akan tampilkan pameran hasil belajar siswa yang sudah kita buat selama ini, apakah dampak programnya terasa oleh siswa atau tidak,” katanya.
Menurutnya, setelah program ini selesai akan ada tindaklanjut bagi calon guru penggerak yang berhasil lulus angkatan pertama dari Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Tentu ada follow up nya setelah lulus nanti, saya bersyukur bisa menjadi salah satu calon guru penggerak angkatan pertama ini. Karena banyak pengetahuan dan pengalaman yang kita dapatkan,” ungkapnya. (dew)
