Berita Bekasi Nomor Satu

Dinkes Persoalkan Perbedaan Data

ILUSTRASI : Petugas kesehatan ketika beraktivitas di ruang Rumah Sakit dr Chasbullah Abdulmadjid, belum lama ini. Data Covid-19 Kota Bekasi dan Jawa Barat kerap berbeda. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati menyebut kemungkinan tidak sinkronnya data Covid-19 Kota Bekasi dengan Provinsi Jawa Barat, sehingga Kota Bekasi dikategorikan masuk ke zona merah.

“Kota Bekasi enggak lah (zona merah). Tapi kalau Jabar betul (zona merah)karena diberikan kontribusi dari beberapa kabupaten kota bukan Kota Bekasi saja ya,” kata Tanti kepada Radar Bekasi, Kamis (12/8) di Stadion Patriot Candrabhaga Jalan A Yani Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi.

Sampai saat ini, lanjut dia, belum ada sinkronisasi data terkait dengan zona antara pemerintah Kota dengan Pemprov Jabar.

“Nah ini tadi disampaikan pak Wali Kota bahwa kita belum ada sinkronisasi antara data provinsi dengan data Kota Bekasi,” ucapnya.

Menurut Tanti, data yang terdapat di Pemprov Jabar bisa saja merupakan data lama yang belum di update atau diperbaharui kembali.

Sedangkan saat ini keadaan Kota Bekasi diklaim sudah mulai membaik dan kasus aktif pun sudah menurun dari sebelumnya.

“Karena data di sana. Bisa saja pada saat disajikan data pada saat sedang tinggi. Sementara kondisi saat ini sudah landai mudah-mudahan saja. Nanti kita koordinasikan kembali,” terangnya

Sampai saat ini, status zona Kota Bekasi masih belum bisa dipastikan. Pihaknya masih harus berdiskusi terkait dengan hal ini.

“Ya nanti kita lihat dulu apakah kuning atau oren. Kita akan berdiskusi dengan pihak-pihak terkait ya,” ungkapnya. (pay)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin