Berita Bekasi Nomor Satu

Dorong Produktivitas Budidaya Udang

MENINGKAT: Budidaya udang dilakukan oleh CEO PT Bumi Wirastaraya Sejahtera, Delfa di dalam kolam berdiameter 3 meter persegi dilakukan menggunakan mesin aerator. Penggunaan aerator diklaim dapat meningkatkan produktivitas hasil budidaya udang. SURYA BAGUS/RADAR BEKASI
MENINGKAT: Budidaya udang dilakukan oleh CEO PT Bumi Wirastaraya Sejahtera, Delfa di dalam kolam berdiameter 3 meter persegi dilakukan menggunakan mesin aerator. Penggunaan aerator diklaim dapat meningkatkan produktivitas hasil budidaya udang. SURYA BAGUS/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Budidaya udang dengan cara tradisional seringkali membuat petambak atau pembudidaya bertahan dengan hasil minimal. Kondisi ini juga menarik perhatian salah satu pengusaha aerator.

Mesin penghasil gelembung udara ini disebut mampu untuk meningkatkan produktivitas hasil panen udang dari yang sebelumnya didapat dengan menggunakan cara tradisional.

Cara tradisional yang masih digunakan oleh petambak udang selama ini menjadi tantangan dalam mengajak dan memperkenalkan mereka kepada mesin ini.

Salah satu usaha yang dilakukan adalah menyediakan video edukasi penggunaan alat dan manfaat yang didapat melalui Channel YouTube, video edukasi ini bisa dijumpai di Chanel Bumi Wirasta. Selain menjual mesin, ia juga sering kali diminta berkunjung ke berbagai daerah untuk menjadi konsultan, memberikan pertimbangan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh para petambak.

Perlahan videonya mulai banyak diketahui oleh petambak di Bekasi. Mereka datang ke alamat ruko PT Bumi Wirastaraya Sejahtera di Harapan Indah, Blok D, nomor 9, Kelurahan Medansatria, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi.

“Ternyata Channel YouTube yang saya buat sudah dikenal karena saling share, dilihat mengenai kemampuan teknologi mesin untuk meningkatkan budidaya udang. Memang kekurangan pakai alat ini biaya modalnya gede, untuk tambak seluas 1 hektar saja minimal yang harus dipersiapkan Rp500 juta, itu mereka kaget,” kata CEO PT Bumi Wirastaraya Sejahtera, Delfa, Selasa (24/8).

Modal yang dikeluarkan oleh pembudidaya diyakinkan berbanding lurus dengan hasil panen yang didapat. Ia membandingkan dengan penghasilan satu kali tanam Rp10 juta yang didapat dengan cara tradisional, dengan menggunakan aerator ini keuntungan diklaim bisa didapat sampai Rp10 miliar.

Pria yang awalnya bekerja di kawasan Glodok ini mengaku lebih banyak menjual alat ke daerah Kalimantan dan daerah lain di luar Bekasi. Mengetahui ada pertambakan udang cukup besar di Utara Bekasi, ia berencana untuk mengajak para petambak untuk meningkatkan produktivitas budidaya udang yang selama ini sudah dijalani.

“Saya sedang uji coba dengan kolam kecil berdiameter 3, itu hasilnya bisa sama dengan kolam berukuran setengah hektar,” tambahnya.

Kolam indoor atau di dalam ruangan berisi bibit udang ini digunakan sebagai media edukasi sekaligus memberikan gambaran bukti peningkatan produktivitas budidaya udang kepada petambak di Bekasi.

“Saya terus mengedukasi di Chanel YouTube saya itu, karena saya lihat di Bekasi ini belum ada sosok yang bisa dibilang menjadi panutan petambak ya, kalau di daerah lain itu ada,” tukasnya.

Harga mesin aerator Goldentech bisa dibeli oleh masyarakat terutama petambak dan pembudidaya dengan harga mulai dari Rp1,7 juta sampai ratusan juta untuk ukuran tambak besar. (sur/pms)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin