
RADARBEKASI.ID, BEKASI – Guru SMK penting untuk mengikuti program magang. Dengan demikian, mereka dapat meningkatkan relevansi kompetensi keahlian dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia usaha dan dunia industri.
Wakil Kepala SMKN 15 Kota Bekasi Bidang Humas Dharni Irawan mengatakan, program magang bagi guru dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi dalam mengajar.
“Program magang guru ini wajib bagi SMK. Jadi bukan hanya siswanya saja, tapi gurunya juga penting untuk meningkatkan kompetensi,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (10/11).
Menurutnya, program magang guru dijalankan atas kesepakatan antara sekolah dengan dunia industri. Tujuannya agar guru dapat meningkatkan relevansi kompetensi kejuruan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dikatakannya, guru SMK bukan hanya diminta untuk memahami teori atau materi kejuruan. Tetapi juga diminta untuk bisa merasakan dunia kerja sesungguhnya seperti budaya kerja.
“Harapannya dapat membagi informasinya ke peserta didik sehingga siap ketika masuk ke dunia industri,” katanya.
Ia menjelaskan, program magang dijalankan dengan rentang waktu yang cukup beragam, sesuai dengan kerja sama yang dibuat. Bisa dijalankan selama satu minggu sampai dengan tiga bulan.
“Sesuai dengan kesepakatan, jadi waktunya beragam,” ucapnya.
Sementara, Wakil Kepala SMKN 10 Kota Bekasi Bidang Hubungan Industri Nurfaizah Kalsum menyampaikan, tahun ini sekolahnya telah mengirim tiga guru untuk jalani program magang.
“Tahun ini ada tiga guru yang jalani program magang, saat tahun kemarin sempat terhenti karena pandemi. Makanya kita ingin tingkatkan lagi program magang guru ini,” jelasnya.
Melalui peningkatan program magang guru ini, pihak sekolah yakin bahwa pengetahuan guru akan semakin bertambah dan tentunya terkini terhadap teknologi terbaru.
“Guru itu kan harus up to date terus ya, apalagi untuk SMK. Guru diminta untuk mengenal dunia industri, karena kalo gak kenal kan gimana guru bisa menyampaikan pengalamannya ke siswa,” ucapnya.
Bagi guru yang saat ini sedang menjalani program magang, tetap diminta untuk mengajar secara daring dan tetap memberikan tugas melalui guru piket kepada siswa.
“Sambil jalankan program magang, guru juga tetap mengajar tetapi untuk waktunya bisa lebih dikondisikan,” tuturnya.
Kepala SMKN 1 Cikarang Selatan Nopriandi mengungkapkan, pada tahun ini sekolah yang ia pimpin cukup banyak mengirimkan guru untuk mengikuti program magang.
“Ada 18 guru tahun ini yang kami kirimkan untuk program magang guru, 6 sudah mulai, 12 guru sisanya masih menunggu,” jelas lelaki yang menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Bekasi ini.
Menurutnya, guru tidak bisa memberikan materi tentang budaya industri kepada siswa, jika tidak ada praktik secara langsung bagi guru di dunia industri.
“Materi yang disampaikan ke siswa SMK itu tidak boleh main-main, guru harus merasakan dulu baru bisa memberikan pengalamannya. Jadi program magang penting bagi guru SMK,” katanya.
Namun demikian, program magang guru tidak wajib. Melainkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan, kemampuan dan program kerja satuan pendidikan.
“Disesuaikan saja, jadi tidak semua guru wajib jalani program magang. Tetapi setidaknya setiap guru bisa merasakan program magang ini,” pungkasnya. (dew)