Berita Bekasi Nomor Satu

Perguruan Tinggi Kembali Berlakukan Perkuliahan Daring

ILUSTRASI: Mahasiswa membaca materi kuliah. Perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi kembali memberlakukan perkuliahan dilakukan secara daring hingga batas waktu yang tidak ditentukan. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
ILUSTRASI: Mahasiswa membaca materi kuliah. Perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi kembali memberlakukan perkuliahan dilakukan secara daring hingga batas waktu yang tidak ditentukan. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi kembali memberlakukan perkuliahan dilakukan secara daring hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Keputusan kebijakan tersebut mengingat terus meningkatnya angka kasus Covid-19 di Kota Bekasi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi per 5 Februari 2022, jumlah kasus positif secara kumulatif sebanyak 100.521 jiwa. Naik sebanyak 2.495 jiwa dibandingkan sebelumnya 4 Februari 2022 yakni 98.426 jiwa.

Universitas Bina Insani Kota Bekasi kembali memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) setelah sebelumnya sempat menerapkan pembelajaran tatap muka kapasitas mahasiswa 50 persen.

“Kami memutuskan PJJ kembali, karena melihat situasi perkembangan wilayah Kota Bekasi yang angka penyebaran virusnya meningkat kembali,” ujar Rektor Universitas Bina Insani Kota Bekasi Indra Muis kepada Radar Bekasi, Minggu (6/2).

Menurut Indra, pelaksanaan PJJ kembali diterapkan karena kesehatan mahasiswa jauh lebih penting untuk tetap dijaga. Evaluasi PJJ akan dilakukan setiap pekan.

“Kesehatan mahasiswa jauh lebih penting, tidak ada waktu sampai kapan kami akan melaksanakan PJJ. Tetapi setiap minggu kami melakukan evaluasi, jika sudah melandai kami akan segera melaksanakan perkuliahan offline kembali,” tuturnya.

Sementara, Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) Susetya Herawati mengatakan, pihaknya akan mempertimbangkan kembali perkuliahan tatap muka yang direncanakan akan dimulai pada semester genap. Meskipun sarana protokol kesehatan sudah dipersiapkan dengan baik.

“Memang sebelumnya kami sudah melakukan persiapan untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka, tapi nampaknya kami akan memikirkan ulang kembali rencana tersebut,” katanya.

Menurutnya, perkuliahan tatap muka akan lebih aman jika situasi pandemi Covid-19 di Kota Bekasi melandai. Sehingga dibukanya perkuliahan tatap muka dapat berjalan dengan aman bagi sejumlah mahasiswa.

“Kami agaknya menunggu hingga situasi benar-benar aman dari Covid-19,” ucapnya.

Dikatakannya, perkuliahan secara daring yang selama ini sudah menjadi sebuah pembiasaan dirasa masih cukup aman untuk diterapkan kepada sejumlah mahasiswa.

“Saya rasa kuliah online sudah menjadi pembiasaan bagi mahasiswa, jadi masih aman. Mahasiswa tetap dapat mengikuti perkuliahan dengan baik,” tuturnya. (dew)