Berita Bekasi Nomor Satu

Bernyanyi hingga Corat-coret Seragam

BERNYANYI BERSAMA: Sejumlah siswa SMA Tulus Bhakti bernyanyi bersama setelah selesai mengikuti ujian sekolah. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah siswa SMA di Bekasi melakukan aksi bernyanyi bersama hingga corat-coret seragam setelah selesai mengikuti ujian sekolah, Selasa (29/3). Aksi ini dilakukan pelajar sebagai bentuk euforia jelang kelulusan.

Berdasarkan pantauan, siswa SMAN 10 Bekasi dan SMA Tulus Bhakti merayakan aksi jelang kelulusan dengan bernyanyi. Sementara, aksi corat coret seragam dilakukan oleh sejumlah siswa SMAN 8 Bekasi.

Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III Asep Sudarsono mengatakan, siswa tidak diizinkan untuk corat coret seragam jelang kelulusan.

“Kalau corat coret gak boleh ya, karena pakaian yang masih layak bisa disumbangkan atau diturunkan pada adik kelasnya,” ujar Asep kepada Radar Bekasi, Selasa (29/3).

Menurutnya, perayaan jelang kelulusan selama dua tahun ini tidak terlihat karena sekolah membatasi pertemuan siswa. Namun sebagian siswa tahun ini kembali melakukannya.

Dirinya mengaku sudah mengimbau kepada kepala sekolah untuk melarang siswa melakukan corat coret seragam. Dikatakan, pengumuman kelulusan akan berlangsung Mei. “Sebenarnya kami sudah menghimbau kepada kepala sekolah jangan sampai ada yang corat-coret pakaian, mungkin diizinkan jika cuman sekedar mengabadikan momen bersama jelang kelulusan. Tetapi kan masih dalam keadaan Covid-19, jadi harus menaati aturan juga,” tuturnya.

Kepala SMA Tulus Bhakti TB Kota Bekasi Margo Cahyono mengungkapkan, pihaknya sudah melarang siswa untuk melakukan konvoi atau corat-coret pakaian di luar sekolah jelang kelulusan.

“Sebelumnya kami sudah melarang siswa dan siswa memilih untuk meminta izin kepada kami sekolah untuk mengabadikan kebersamaan jelang kelulusan di sekolah,” jelasnya.

Ia mengaku, mengizinkan siswa untuk euforia jelang kelulusan dengan bernyanyi di lapangan sekolah. Tentunya dengan tetap harus menerapkan protokol kesehatan.

“Kami berikan waktu 30 menit dengan tetap menerapkan prokes, seperti memakai masker dan setelah selesai kami minta untuk siswa mencuci tangannya,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan, pihak sekolah tidak ingin kejadian corat-coret seragam di luar sekolah terjadi pada siswanya. “Kita tidak ingin siswa justru di luar sekolah meluapkannya dengan corat-coret pakaian, makanya kita fasilitasi dengan batas waktu yang sudah kami berikan,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Guru SMAN 10 Bekasi Mariana. Dikatakan, sekolahnya juga memberikan ruang bagi siswa yang ingin meluapkan euforia jelang kelulusan.

“Kami berikan ruang untuk siswa tidak lama dan siswa tetap kita minta memakai masker,” katanya.

Sama dengan SMA Tulus Bhakti, siswa SMAN 10 Kota Bekasi juga melakukan acara bernyanyi bersama dengan teman satu angkatannya. Pihaknya memfasilitasi siswa untuk merayakan jelang kelulusan di sekolah.

“Iya biar mudah mengawasi, jadi sekolah memfasilitasi kreatifitas, dari pada mereka di jalan-jalan malah merepotkan orang banyak,” pungkasnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 8 Bekasi Istiyo Wahyuni mengungkapkan, setelah ujian sekolah selesai pihaknya telah memberikan himbauan dan memberikan surat pernyataan kepada siswa untuk tidak melakukan aksi corat-coret seragam di luar lingkungan sekolah. “Kami sudah mengimbau dan memberikan surat pernyataan kepada siswa agar tidak melakukan aksi corat-coret seragam di luar sekolah,” ujarnya.

Bahkan sekolah telah memberikan ruang bagi siswa untuk mengapresiasikan kreativitasnya jelang kelulusan agar tidak melakukan aksi corat-coret seragam.

“Kami menyiapkan satu buah banner kosong untuk bisa ditandatangani oleh mereka semua,” ujarnya.

Menurutnya jika masih ada siswa yang melakukan aksi corat-coret seragam di luar sekolah, maka hal tersebut di luar ekspektasi. Dikatakan, pihaknya akan coba mengkonfirmasi ke siswa.

“Kalau memang ada yang melihat siswa kami melakukan aksi corat-coret, tentu itu di luar ekspektasi. Karena sebelumnya sudah ada perjanjian untuk tidak melakukan aksi corat-coret di luar lingkungan sekolah, nanti akan kami coba konfirmasi lagi kepada siswa kelas XII,” tukasnya. (dew)