RADARBEKASI.ID, BEKASI – Belum selesai dengan urusan bahan-bahan dapur, ibu-ibu di Bekasi harus memikirkan kenaikan harga untuk kebutuhan lain. Bendahara rumah tangga ini juga harus memikirkan kenaikan biaya di sektor transportasi, komunikasi, hingga barang elektronik. Masyarakat Bekasi mengaku keberatan dengan kenaikan sederet komponen buaya hidup, mereka memprediksi berbuka puasa tahun ini tidak bisa semewah tahun sebelumnya.
Setelah menerima kabar Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax naik awal bulan April, Undang-undang (UU) nomor 7 tahun 2022 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan pasal berisi ketentuan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 10 menjadi 11 persen dimulai 1 April 2022.
Ketentuan dalam UU ini berdampak pada semua objek PPN, kecuali pada barang yang dalam ketentuan UU HPP dikecualikan. Komoditas yang akan naik harganya yakni pulsa, barang elektronik, pakaian, sepatu, tas, rumah, hingga kendaraan.
Kenaikan harga ini membuat kesal ibu-ibu di Bekasi. Salah satunya warga Kabupaten Bekasi Frida (29), ia membeberkan bahwa awal tahun 2022 ini semua ibu-ibu di Bekasi resah lantaran semua harga kebutuhan pokok naik.”Ini bikin semua ibu rumah tangga resah, karena bahan pokok semua naik. Mulai dari minyak, gula, bahkan bahan makanan di pasar ikut naik,” katanya, Kamis (31/1).
Belum selesai dengan urusan dapur, kini harus kembali dibebani dengan urusan bahan bakar minyak yang juga akan ikut naik. Padahal kata dia, ibu rumah tangga tidak hanya beraktivitas di rumah, seperti mengantar anak sekolah, beban semakin berat ditambah akan masuk bulan ramadhan.
Situasi ini mengancam keluarganya tidak bisa berbuka puasa semewah tahun-tahun biasanya. Alasannya, uang belanja harus lebih ditekan.”Oiya dong, gabisa mewah karena semua mahal,” tukasnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh warga Kota Bekasi Eka (24). Ia merasakan naiknya berbagai harga kebutuhan pokok tahun ini, belum lagi harga minyak yang tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda turun.
Kenaikan berbagai komoditas ini diprediksi akan sangat terasa pada bulan ramadhan.”Ditambah besok puasa, semua bahan pokok diperlukan. Pengeluaran semakin meningkat, meresahkan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyampaikan bahwa harga Pertamax naik hari ini. Meski demikian, pemerintah masih memberi subsidi pada BBM pertalite sehingga tidak berubah.”Itu pemerintah sudah memutuskan pertalite dijadikan subsidi, Pertamax tidak. Kalau Pertamax naik, ya mohon maaf, kalau pertalite disubsidi. Nanti 1 April tunggu,” paparnya.
Harga Pertamax Maret ini disebut telah mencapai Rp14.526, sedangkan harga jual saat ini masih Rp9 ribu. Hari ini, harga BBM Pertamax di Jakarta dan sekitarnya diprediksi menjadi Rp12.500 per liter.
Sementara untuk harga kebutuhan pokok, Presiden Joko Widodo mengunjungi pasar di Jawa Tengah 30 Maret lalu. Presiden Jokowi saat ini memastikan persediaan kebutuhan pokok hingga harga minyak goreng.
Hasil dari kunjungan ke pasar di daerah Magelang dan Purworejo, stok bahan pokok dan harganya disampaikan dalam kondisi aman. Ia mewanti-wanti agar kenaikan harga tidak terlampau tinggi.
“Untuk stok cukup, yang paling penting harga jangan sampai naik terlalu tinggi ya. Biasanya kalau menjelang lebaran kan seperti itu kebiasaannya,” ungkapnya dalam keterangan resmi di kanal YouTube Sekretariat Presiden belum lama ini.
Sementara terkait dengan harta minyak goreng kemasan harga jualnya di pasar Rp24 ribu. Sedangkan minyak goreng curah harganya Rp15.500, harganya masih belum bisa menyesuaikan keinginan pemerintah Rp14 ribu per kg.
Ekonom senior, Rizal Ramli menyampaikan bahwa dalam situasi ini pemerintah seharusnya bisa menjaga stabilitas harga. Ia membenarkan bahwa gejolak perang antara Rusia dan Ukraina membuat harga gas dan minyak bumi naik.
Namun menurutnya, pemerintah sedianya bisa menjaga stabilitas harga berbagai macam kebutuhan meski harga di luar negeri naik. Ia membandingkan dengan pemerintah Malaysia yang dinilai bisa menjaga stabilitas harga.
“Malaysia juga impor minyak buminya, gasnya, sama kita juga sama impor. Kok pemerintahnya bisa menjaga stabilitas harga, pemerintah kita kok nggak bisa,” paparnya dalam Podcast Radar Bekasi kemarin.Situasi lain memperkeruh, antara lain wacana 3 periode. Di beberapa negara, jika pemerintah gagal menjalankan tugasnya maka mengundurkan diri dan mempercepat pemilu. (Sur)