Berita Bekasi Nomor Satu

Berupaya Kembangan Inovasi dalam Berkegiatan

Wahyuni Listyowati, Ketua MGMP Informatika SMP Kota Bekasi

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Wahyuni Listyowati selaku Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Informatika SMP Kota Bekasi bersama anggotanya akan berupaya mengembangkan inovasi dalam berkegiatan

Informatika telah menjadi mata pelajaran wajib di sekolah jenjang SMP pada Kurikulum Merdeka. “Mata pelajaran Informatika atau yang dulunya dikenal dengan mata pelajaran TIK ini sempat vakum dengan berbagai aktivitasnya, tapi alhamdulillah di 2017 dijembatani oleh guru senior, mata pelajaran Informatika saat ini sudah kembali aktif dengan kurikulum baru yang sangat diakui,” ujar Wahyuni kepada Radar Bekasi, Sabtu (23/4).

Lebih lanjut dirinya menilai, Informatika menjadi garda terdepan di sekolah. Pasalnya, sebagian besar kegiatan siswa maupun guru dibantu dengan teknologi.

Wahyuni bersama para guru lain merasa sangat bersyukur Informatika menjadi mata pelajaran wajib. “Adanya Kurikulum Merdeka ini, kami merasa eksistensi mata pelajaran Informatika itu kembali terbangun, sehingga saat ini kami terus berupaya mengembangkan berbagai inovasi dalam berkegiatan,” ucapnya.

Melalui eksistensinya, MGMP Informatika telah berhasil mensukseskan beberapa kegiatan. Antara lain, lomba video pendek dokumenter yang diselenggarakan dalam peringatan HUT ke-25 Kota Bekasi.

Tujuan dari perlombaan tersebut yakni menggali bakat peserta didik di bidang multimedia kreatif dan meningkatkan kemampuan siswa di bidang IT terbukti berhasil.

“Alhamdulillah kami ingin menunjukan eksistensi kami sebagai MGMP Informatika, dengan mengadakan beberapa kegiatan. Dalam kegiatan ini cukup banyak siswa yang berpartisipasi mengikuti lomba, terbukti kami sampai bingung memilih pemenangnya karena gak disangka ternyata banyak siswa yang memiliki kemampuan yang cukup mumpuni untuk lomba ini,” katanya.

Selain itu, MGMP Informatika akan mengadakan kegiatan desiminasi kurikulum litnum paradigma baru untuk menyongsong Kurikulum Merdeka. Kegiatan tersebut akan diikuti oleh seluruh guru Informatika secara luring pada Mei 2022.

“Kegiatan ini sudah dilaunching secara serentak pada Maret kemarin, jadi pada Mei kami tinggal melaksanakannya saja. InsyaAllah kegiatan ini juga akan dilaksanakan secara luring dengan tiga kali pertemuan,” tuturnya.

Kendati demikian, Wahyuni menuturkan, bahwa kendalanya saat ini adalah belum banyak sekolah yang bisa menerapkan mata pelajaran Informatika karena kurangnya kesiapan dan ketersediaan sarana maupun prasarana.  Diharapkan pada tahun mendatang lebih banyak sekolah yang bisa menerapkan mata pelajaran Informatika.

“Saya belum mendata secara rinci sekolah mana yang belum bisa menerapkan mata pelajaran Informatika saat ini, karena tidak terpenuhinya sarana dan prasarana juga Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Sehingga kami terus mendukung pemerintah untuk bisa memenuhi kekurangan-kekurangan yang ada tadi, jadi Informatika bisa diterapkan secara utuh di sekolah khususnya Kota Bekasi,” pungkasnya.

Guru Harus Selalu Belajar

Bagi perempuan berusia 42 tahun ini menjadi guru rasanya tidak lengkap jika tidak aktif mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan (diklat).

“Menurut saya guru itu harus selalu belajar, karena pengalaman dan pengetahuan itu bisa menunjang proses pengajaran kita ketika berada di sekolah,” ucapnya.

Kondisi kesehatannya yang tidak cukup baik saat ini tidak menyurutkan semangatnya dalam menggali kreativitas dan berinovasi. Sebab tujuannya menjadi guru adalah memajukan dunia pendidikan yang lebih baik lagi di Indonesia khususnya Kota bekasi.

“Saya sudah setahun ini menderita gerd, yang menyebabkan kesehatan saya tidak cukup baik. Tapi alhamdulillah saya selalu semangat untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi saya sebagai guru, karena tujuan saya ingin mengembangkan dunia pendidikan lebih baik lagi,” katanya.

Menurutnya, menjadi guru merupakan sebuah amanah yang sangat besar, dimana dirinya sebagai seorang pendidik dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan. Sehingga menurutnya tidak ada alasan bagi dirinya sebagai seorang pendidik untuk bermalas-malasan.

“Gak ada alasan untuk bermalas-malasan, kita adalah contoh untuk siswa. Dimana kalo kitanya aktif pasti siswa akan ikutan aktif, kalo kita selalu ingin tahu maka secara otomatis siswa juga akan lebih mencari tahu. Saya saat ini cukup cinta dengan profesi menjadi seorang guru,” pungkasnya. (dew)

BIODATA

Tri Wahyuni Listyowati

Lahir : Jakarta, 30 Juni 1980

Pendidikan:

  • SD Pangudi Rahayu Jakarta (1992)
  • SMPN 20 Jakarta (1995)
  • SMAN 42 Jakarta (1998)
  • S1 Sistem Informasi Universitas Gunadarma (2003)
  • Akta-IV Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (2008)