RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Bekasi, berharap Penjabat sementara (Pjs) Bupati Bekasi berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Alasannya, karena sudah mengetahui permasalahan di daerah yang memiliki kawasan industri terbesar se Asia Tenggara ini. Hal itu mengingat, jabatan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki, akan berakhir tanggal 22 Mei 2022 mendatang.
Menurut Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bekasi, Romli HM, Pjs yang menggantikan Plt bupati, minimal orang yang sudah tahu tentang Kabupaten Bekasi. Walaupun sebenarnya, gubernur bisa mengusulkan atau dipaksakan oleh Kemendagri siapa yang akan menjadi Pjs bupati di Kabupaten Bekasi.
“Maaf, kalau orang yang belum tahu persoalan di Kabupaten Bekasi, agak sulit juga untuk menyesuikan, mulai dari karakter-karakter kepala dinas seperti apa, dan sebagainya,” kata Romli kepada Radar Bekasi, belum lama ini.
Ia memastikan, bahwa penunjukan Pjs bupati dari ASN dari lingkungan Pemkab Bekasi, menjadi harapan para tokoh yang ada.
“Ini menjadi harapan dari para tokoh masyarakat, kalau bisa ASN yang dari Kabupaten Bekasi,” tutur Romli.
Sementara itu, Ketua DPC PPP Kabupaten Bekasi, Cecep Noor menjelaskan, pada bulan Mei tahun 2022, masa jabatan Plt Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki, selesai. Otomatis, tanpa adanya pemilihan, maka Kementerian Dalam Negri (Kemendagri) akan menunjuk Pjs bupati dari ASN, sesuai aturan Undang-Undang.
Cecep juga menyarankan, Pjs bupati yang ditunjuk bisa lebih pintar atau cerdas dari sebelumnya. Karena memang masa jabatannya sebagai Pjs bupati, mencapai dua tahun.
“Semoga Pjs bupati yang menggantikan Plt, harus lebih bijak dari sebelumnya, karena masa jabatannya sampai dua tahun,” bebernya.
Selain itu, pria yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Bekasi ini menyampaikan, Pjs yang akan ditunjuk harus mengerti kultur wilayah dan masyarakat Kabupaten Bekasi. Kemudian, mampu melakukan sebuah terobosan pembangunan yang cepat, tepat, dan hemat.
“Minimal infrastruktur jalan di masa yang akan datang harus dirapihkan, sehingga lebih baik. Lalu pembenahan lingkungan juga bisa secepatnya dituntaskan, agar tidak ada kesenjangan, termasuk yang lainnya,” ujar Cecep. (pra)