RADARBEKASI.ID, BEKASI – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Sunda SMP Kota Bekasi aktif dalam mengadakan dan mengikuti perlombaan bagi guru maupun siswa. Tujuannya untuk melestarikan bahasa daerah.
Bagi Ketua MGMP Bahasa Sunda SMP Kota Bekasi Wini Suhaidah, sudah menjadi tugas tenaga pendidik untuk melestarikan bahasa daerah agar tidak punah.
“Sudah menjadi tugas guru untuk melestarikan dan terus membudayakan bahasa, khususnya di Jawa Barat ini adalah bahasa sunda. Dan salah satu caranya adalah selain belajar adalah dengan aktif mengikuti sejumlah event perlombaan,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Sabtu (7/5).
Sebagai kearifan lokal wilayah Jawa Barat, mata pelajaran Bahasa Sunda menjadi sebuah tolak ukur kunci keberhasilan siswa dalam membudayakan bahasa. Sehingga MGMP Bahasa Sunda dalam hal ini berupaya semaksimal mungkin untuk tetap aktif dalam memberikan sejumlah pemahaman dan materi melalui berbagai cara.
“Kunci keberhasilan itu ada di guru dulu baru siswa, jika gurunya tidak aktif dan tidak mau mengupgrade dirinya maka ke siswanya pun akan lama mengupgrade dirinya. Jadi perlombaan ini jadi cara kami untuk mengupgrade kemampuan siswa dalam memahami bahasa sunda,” kata perempuan yang akrab disapa Wini tersebut.
Beberapa perlombaan yang kerap diadakan untuk siswa antara lain, membaca puisi, maca aksara sunda, biantara, ngadongeng, tembang dan nulis cerita pondok. Beberapa perlombaan tersebut biasanya diadakan pada tingkat kota setelah itu akan diajukan pada tingkat provinsi Jawa Barat.
“Perlombaan ini tuh rutin diadakan setiap tahun, karena yang menyelenggarakan provinsi Jawa Barat dan untuk tingkat kotanya melalui MGMP,” jelasnya.
Menurutnya, melalui perlombaan siswa akan lebih semangat dalam mempelajari dan memperdalam ilmu bahasa sunda. Jika siswanya dapat memahami dan bisa melestarikan bahasa dengan baik, maka guru bahasa sunda bisa dikatakan berhasil dalam membimbing dan memberikan ilmu.
Kedepan bukan hanya perlombaan dan pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa, akan tetapi MGMP Bahasa Sunda berupaya untuk mencari cara lain yang bisa membuat siswa lebih mudah untuk memahami dan melestarikan bahasa sunda.
“Saya dan teman-teman guru lain akan terus berupaya untuk melestarikan budaya bahasa, khususnya bahasa sunda dengan berbagai cara. Jadi jangan sampai pelajar tidak memahami bahasanya sendiri,” pungkasnya.
Gemar Memasak
Perempuan berusia 50 tahun ini cukup gemar memasak. Disela kesibukannya dalam mengajar dan menjalankan berbagai aktivitas lainnya, ia tidak pernah lupa untuk memasak menu makanan lezat bagi keluarganya di rumah.
“Saya suka sekali memasak, hampir setiap hari saya pasti masak menu makanan untuk keluarga di rumah,” ungkap perempuan kelahiran Garut ini. Dengan memasak menu makanan rumah, ia dapat memastikan bahwa keluarganya mendapatkan asupan makanan yang bergizi dan aman untuk dikonsumsi. Menurutnya, menu makanan akan terasa lebih nikmat jika dimasak dengan bahan-bahan yang aman.
“Saya tidak terlalu suka msg jadi menu makanan yang saya masak itu memang jarang sekali memakai msg, karena saya masak untuk keluarga jadi bahan-bahan yang digunakan juga harus benar-benar aman,” ujarnya.
Meskipun masak tanpa bahan dasar msg, namun rasa dari masakan yang ia buat tidak kalah nikmat. Terbukti dari keluarganya yang selalu menghabiskan makanan yang telah dibuatnya.
Dirinya merasa sangat bahagia ketika masakannya habis dimakan tanpa tersisa. “Saya hampir setiap hari masak, karena kalau saya masak anak-anak dan keluarga di rumah itu selalu menghabiskan, jadi lebih semangat lagi untuk masak,” tukasnya. (dew)
BIODATA
Wini Suhaidah
Lahir: Garut, 7 Juli 1972
Riwayat Pendidikan:
- SD Sukarame Tarogong Kaler Garut (1982)
- SMPN 1 Samarang Garut (1985)
- SPG Patria Buah Batu Kota Bandung (1988)
- S1 Pendidikan Bahasa Sunda IKIP Bandung (1991)
- S1 Pendidikan Bahasa Indonesia UHAMKA (2013)











