Berita Bekasi Nomor Satu

Program Ngeteh Yuk atasi Persoalan Guru

Widhiati, Ketua KKG Kecamatan Jatiasih

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dalam mengajar, guru memiliki tantangan atau permasalahan tersendiri yang terkadang sulit dihadapi. Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Jatiasih Widhiati Dwi Widjayanti punya cara dalam mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para pendidik tersebut.

Permasalahan yang dihadapi oleh guru SD di Kecamatan Jatiasih beragam. Diantaranya cara mengajar akibat peralihan belajar dari daring yang kembali dilakukan secara tatap muka.

Dengan kondisi saat ini, banyak siswa terbiasa dengan metode belajar santai ketika berada di rumah. “Belajar santai itu sudah menjadi pembiasaan bagi sejumlah siswa SD, tentu ini menjadi sebuah permasalahan yang harus dibahas secara bersama. Bagaimana siswa bisa lebih fokus lagi dalam kondisi pembelajaran offline,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Sabtu (11/6).

Upaya mengatasi persoalan guru dilakukan melalui program bertajuk Ngeteh Yuk. Dalam program yang dilaksanakan secara daring satu bulan sekali ini membahas permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru.

“Program ini kami buat sebagai tempat ngobrol enak tentang edukasi dan humaniora yang sementara ini dilaksanakan secara online,” ungkap guru yang akrab disapa Widhiati tersebut.

Meskipun dilakukan satu bulan sekali, program tersebut terbukti efektif. Permasalahan para guru SD di Kecamatan Jatiasih dapat teratasi secara bersama-bersama.

Oleh sebab itu, Widhiati akan terus mengoptimalkan program tersebut.

“Melalui program ini, sejumlah guru merasa terbantu. Banyak persoalan yang terjadi dalam pembelajaran di kelas dapat dicari jalan keluarnya bersama-sama,” ujarnya.

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, guru tetap memberikan materi sesuai dengan pembelajaran. Namun dengan metode penyampaian yang ringan dan santai.

“Pola itu susah untuk diubah dengan cepat makanya bertahap saja. Dengan cara penyampaian materi yang santai, maka siswa akan kembali fokus dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Jangan yang langsung fokus dan serius maka adaptasinya juga sulit untuk dilakukan,” ucapnya.

KKG Kecamatan Jatiasih baru dilantik pada 2 Maret 2022. Kehadirannya dirasa cukup memberikan dampak yang besar bagi sejumlah guru SD di wilayah Kecamatan Jatiasih.

“Hadirnya KKG Kecamatan Jatiasih ini saya rasa cukup memiliki dampak positif yang besar, pasalnya baru saja berjalan tiga bulan KKG Kecamatan Jatiasih sudah berhasil mengadakan serangkaian kegiatan bagi guru. Antara lain try out secara online yang diadakan secara serentak pada April kemarin dan 29 Juni mendatang ini kami akan mengadakan diklat guru menulis,” tuturnya.

Saat ini, KKG Kecamatan Jatiasih memiliki enam gugus yang terdiri dari 12 sampai 13 sekolah di setiap gugusnya. Ada organisasi guru ini diharapkan seluruh guru di setiap gugus bisa mendapatkan manfaatnya, baik pengetahuan maupun wawasan.

“Saya berharap bisa merangkul teman-teman guru yang ada di 6 gugus ini, kami memang agak kesulitan untuk bertemu karena kami tidak memiliki tempat semacam basecamp. Sehingga untuk sementara ini pertemuan dilakukan secara online dan teman-teman guru juga dapat mengakses informasi melalui beberapa akun media KKG Kecamatan Jatiasih di Blog, Facebook ataupun Instagram,” pungkasnya.

Menikmati Kesibukan

Widhiati memiliki tanggung jawab besar terhadap organisasi maupun sekolah. Meskipun sangat sibuk sehari-harinya, ia sangat menikmatinya.

Selain menjabat Ketua KKG Kecamatan Jatiasih dan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Sekolah di SDN Jatikramat VIII, dirinya juga aktif sebagai bendahara Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Jatiasih,  Pengajar dan Pengembang SMP PGRI Cabang Jatiasih.

Baginya, tanggung jawabnya menjadi sebuah pengalaman yang sangat berarti untuk dikemudian hari. Sehingga dirinya berusaha untuk menjalankan tugas dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab.

“Setiap tugas itu harus dijalankan dengan baik. Apapun tugasnya sebesar atau sekecil apapun itu harus dijalankan dengan baik dan itu tidak boleh disepelekan sama sekali, karena jika kita sudah menerima tugas itu berarti kita sudah siap untuk bisa menjalankan dan menyelesaikannya,” jelasnya.

Widhiati mengungkapkan, bahwa memang saat ini hampir sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bekerja dan menyelesaikan tanggung jawab. Namun diakui tidak ada penyesalan dalam dirinya karena waktu yang ia punya sebagian besar dilakukan untuk bekerja.

“Saya tidak pernah menyesal mengambil cukup banyak beban pekerjaan, karena menurut saya banyak ilmu dan pengalaman yang bisa saya dapatkan melalui tugas-tugas yang saya terima saat ini. Karena saya tahu suatu saat nanti saya tidak bisa merasakan kesibukan ini lagi karena masa pensiun dan juga umur. Makanya saat ini saya sedang menikmati kesibukan saya,” pungkasnya. (dew)

BIODATA

Widhiati Dwi Widjayanti

Lahir: Madiun, 26 September 1966

Riwayat Pendidikan:

  • SDN Saradan I (1979)
  • SMPN Saradan I (1982)
  • SPGN Nganjuk (1985)
  • S1 Pendidikan Matematika STKIP Kusuma Negara Jakarta (2009)