RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III mewajibkan sekolah negeri dan menganjurkan sekolah swasta untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran baru 2022/2023.
Kepala KCD Pendidikan Wilayah III Asep Sudarsono mengatakan, terkait Kurikulum Merdeka pihaknya sudah mengarahkan para kepala satuan pendidikan.
“KCD wilayah III memang mengarahkan kepada sekolah negeri untuk wajib menerapkan Kurikulum Merdeka, yang dimulai untuk siswa kelas X nanti. Dan dianjurkan bagi sekolah swasta agar bisa menerapkan Kurikulum Merdeka,” ujar Asep kepada Radar Bekasi, Kamis (16/6).
Menurut Asep, sekolah negeri mampu menerapkan Kurikulum Merdeka. Sebab, sudah memiliki sumber daya manusia maupun sarana pendukung yang memadai.
“Sekolah negeri itu sudah memiliki SDM dan sarana prasarana yang mendukung, jadi saya kira tidak perlu menunggu lama untuk bisa menerapkan Kurikulum Merdeka ini,” tuturnya.
Selain itu, Asep menyampaikan sekolah dapat terus belajar dan bisa melakukan penyesuaian Kurikulum Merdeka. Menurutnya, sekolah tak perlu menunda untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
“Penerapan Kurikulum Merdeka itu bukan lagi pilihan, tapi sudah menjadi sebuah keharusan yang bisa diterapkan. Ngapain nunggu tahun depan, kalau bisa diterapkan dari sekarang sekolah tidak perlu takut karena sambil diterapkan sambil belajar aja,” jelasnya.
Saat ini, sejumlah guru telah mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) penerapan Kurikulum Merdeka, yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Namun secara bertahap KCD juga akan menyelenggarakan Diklat.
“Sebagian guru sudah menjalani Diklat penerapan kurikulum, kalo sekarang masih difasilitasi oleh provinsi. Tapi secara bertahap kami KCD Wilayah III juga akan menganggarkan untuk proses Diklat bagi guru secara menyeluruh,” tuturnya.
Sementara Kepala SMAN 1 Sukakarya Acep Hadi mengungkapkan, bahwa penerapan Kurikulum Merdeka menjadi sebuah tantangan bagi sekolah.
“Dari hasil arahan KCD penerapan Kurikulum Merdeka ini memang wajib dilakukan, jadi menurut saya ini sebuah tantangan bagi sekolah, khususnya bagi guru dan siswa,” ujarnya.
Saat ini diakui, sekolah sudah melakukan persiapan berupa sosialisasi kepada guru. Sehingga saat ini guru sedang melakukan pendalaman penerapan Kurikulum Merdeka melalui platform Merdeka Belajar yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
“Sekolah kita sudah masuk ke Kurikulum Merdeka Mandiri Belajar. Dan untuk penerapan Kurikulum Merdeka kami sudah melakukan sosialisasi kepada SDM yang ada. Selain itu guru-guru juga sudah mulai belajar Kurikulum Merdeka melalui platform Merdeka Belajar dari kementerian,” terangnya.
Hal senada disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 8 Kota Bekasi Hikmah Tuloh Sidik. Ia mengatakan, penerapan Kurikulum Merdeka ini secara berkala harus dipelajari secara baik dan benar.
“Kurikulum Merdeka ini, meskipun merdeka tapi harus tetap punya target. Karena dari penerapan kurikulum ini harus ada hasil karya yang dihasilkan dalam bentuk nyata,” jelasnya.
Menurutnya, penerapan Kurikulum Merdeka ini akan menjadi tugas yang sangat menantang bagi guru, sehingga butuh persiapan yang cukup matang untuk penerapannya.
“Saya sebagai Waka bidang kurikulum memang harus bisa mengarahkan guru-guru, agar penerapan Kurikulum Merdeka ini tidak salah jalan. Meskipun bebas atau merdeka namun harus ada hasil akhir dari setiap pembelajarannya,” pungkasnya. (dew)