Berita Bekasi Nomor Satu

Peningkatan Ranking Buktikan Proses Pembelajaran Efektif

ILUSTRASI: Sejumlah siswa SMAN 5 Kota Bekasi mengikuti proses pembelajaran tatap muka di kelas. ISTIMEWA

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – SMAN 5 Kota Bekasi ranking 160 dalam  Top 1.000 Sekolah 2021 berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) level nasional yang dirilis oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Rata-rata nilai tes potensi skolastik (TPS) dari peserta 562,541.

Peringkat tersebut lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data 2020, satuan pendidikan yang berlokasi di Kecamatan Pondok Gede itu ranking 176 dengan rata-rata nilai TPS dari peserta 553,304.

Mengenai kenaikan ranking nasional tersebut, Wakil Kepala Sekolah Bidang Peningkatan Mutu SMAN 5 Kota Bekasi berpendapat, kenaikan ranking ini didasari kerjasama dari para siswa dan staf yang ada di sekolah.  Peningkatan ranking tersebut, ujar dia, membuktikan bahwa proses pembelajaran di SMAN 5 Kota Bekasi berjalan dengan efektif.

“Pada saat siswa mampu menjawab soal-soal UTBK atau dapat memahami soal-soal tersebut, dapat diartikan bahwa proses pembelajaran yang ada di sekolah ini berlangsung dengan baik,” ujar Henny kepada Radar Bekasi, Selasa (26/7).

Program yang dijalankan sekolah dalam upaya meningkatkan kualitas nilai siswa pada UTBK adalah dengan cara mengadakan program pemberian materi tambahan di luar jam sekolah. Pihak sekolah juga mengadakan try out guna melihat peningkatan pemahaman dan pengetahuan para siswa.

Selain itu, pihak sekolah juga mengadakan sosialisasi dengan para orangtua siswa dengan menjelaskan bahwa siswa nantinya akan dikenakan jam tambahan untuk pemantapan materi UTBK. Lalu, ada juga program sosialisasi atau konsultasi mengenai rekomendasi perguruan tinggi negeri dan program studi yang nantinya bisa dipilih oleh siswa sesuai dengan kemampuannya.

Sejauh ini terdapat kurang lebih 200 siswa yang diterima perguruan tinggi negeri. Henny mengaku, proses pendataan untuk siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri masih terus berjalan karena masih banyak universitas negeri yang masih membuka ujian mandiri.

“Kendala sih pasti ada ya. Pertama, karena kita saat itu masih daring jadi kita menjalankan program pemahaman materi UTBK itu secara online, dimana kami para guru tidak bisa 100 persen memantau para siswa apakah mereka benar-benar memperhatikan atau tidak. Kedua, kita sebenarnya ingin proses pemahaman materi utbk ini berjalan full dalam satu semester, namun berkaitan lagi dengan biaya dimana kita juga tidak memungut biaya dari para siswa jadi kita hanya menjalankan program tersebut selama dua hingga tiga bulan saja,” keluh Henny.

Masa pandemi ini memang menjadi tantangan tersendiri untuk para sekolah khususnya SMAN 5 Kota Bekasi dalam meningkatkan kualitas para siswanya. Walaupun demikian, terbukti SMAN 5 Kota Bekasi dapat meningkatkan peringkat ranking nasional di LTMPT terkait nilai UTBK para siswanya. (cr1)