Berita Bekasi Nomor Satu

Sikap Toleransi Harus Dijaga

BERDISKUSI: Sejumlah siswa SMKN 12 Kota Bekasi berdiskusi di kelas. Sikap toleransi  harus dijaga, khususnya di lingkungan pendidikan. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sikap toleransi  harus dijaga, khususnya di lingkungan pendidikan. Hal itu penting sebagai sumber kekuatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah menegaskan pentingnya sikap toleransi dalam berkehidupan antar manusia. “Sikap toleransi itu harus tetap kita jaga, khususnya dalam lingkungan pendidikan,” ujarnya saat ditemui Radar Bekasi, Rabu (17/8).

Inay mengaku prihatin adanya berbagai kasus intoleransi di lingkungan pendidikan yang terjadi di luar Bekasi, baru-baru ini. Agar kasus serupa tak terjadi di wilayahnya, Inay telah mengimbau kepada para pendidik untuk menerapkan sikap toleransi.

“Kami sangat mengimbau kepada guru-guru bahwa toleransi beragama itu sangat penting agar hal serupa tidak terjadi di dalam lingkungan pendidikan, khususnya di Kota Bekasi,” tuturnya.

Menurut Inay, intoleransi dapat dicegah melalui pendidikan karakter profil pelajar pancasila, dimana berbagai materi terkait toleransi bisa disampaikan oleh guru kepada siswanya.

“Kita kan sekarang ada pendidikan karakter profil pelajar pancasila, jadi penekananya bisa melalui itu. Dan itu benar-benar harus tersampaikan dengan baik oleh guru kepada siswanya,” tuturnya.

Inay berharap, kasus intoleransi tidak terjadi di satuan pendidikan wilayah Kota Bekasi. “Jangan sampai ada deh di Kota Bekasi kejadian intoleran, seperti membedakan agama satu dengan agama lain. Karena dari pendidikan karakter profil pelajar pancasila ini benar-benar ditegaskan bahwa semua pelajar itu sama dan sikap toleransi itu harus ada dalam diri masing-masing siswa,” ucapnya.

Selain penerapan pendidikan profil pelajar pancasila, pembinaan moral juga penting untuk diberikan kepada siswa. “Pembinaan moral juga bisa diberikan kepada siswa untuk menanamkan sikap toleransi,” tuturnya.

Sementara, Wakil Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bekasi Supyanto mengungkapkan, penerapan toleransi kepada siswa dalam sistem pembelajaran harus dimulai dari guru.

“Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru, jadi penerapan toleransi memang harus dari gurunya dahulu,” ucapnya.

Saat ini melalui penerapan profil pelajar pancasila sebagai implementasi Kurikulum Merdeka, guru diminta untuk bisa menerapkan dan menyampaikan sikap toleransi kepada siswa.

“Sekarang kan ada Kurikulum Merdeka, dimana di dalamnya mempelajari profil pelajar pancasila. Ini yang memang harus bisa diterapkan guru kepada siswanya,” tuturnya.

Dikatakan, sikap dalam kehidupan sehari-hari juga bisa menggambarkan cara bertoleransi. Sehingga tidak hanya menyampaikan pengetahuan tersebut dalam bentuk materi, namun bisa dalam bentuk praktik di kehidupan sehari-hari.

“Jadi jangan hanya materi-materi saja, tapi sikap toleransi ini harus kita ajarkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi siswa paham betul bagaimana cara bertoleransi dengan baik,” pungkasnya. (dew)