Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Pemkot dan DPRD Kota Bekasi Sepakat Dukung Buruh

Ketua DPRD Kota Bekasi Saifuddaulah (kemeja putih) di atas mobil komando menerima aspirasi para pendemo, Kamis (15/9).

 

RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR – Di depan ratusan buruh yang melakukan aksi di depan DPRD Kota Bekasi Jalan Chairil Anwar Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, Ketua DPRD Kota Bekasi Saifuddaulallah langsung menghampiri Aliansi Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia Kabupaten dan Kota Bekasi.

Saat menghampiri buruh yang berdemo ketua DPRD Kota Bekasi langsung naik ke mobil komando untuk menyampaikan sikap.

Saat berada di atas mobil komando, Saifuddaulallah mengatakan, bahwa dirinya beserta anggota dewan yang lainnya mendukung aksi penolakan yang dilakukan oleh para buruh di Kota Bekasi.

“Saya komitmen saya menolak kenaikan BBM subsidi. Saya akan menandatangani tuntutan Aliansi Federasi Serikat Buruh,” ucap Saifuddaulallah di depan atas mobil komando pendemo, Kamis (15/9).

Tuntutan yang ditandatangani menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Menuntut Kenaikan UMK 20 Persen dan mencabut Omnibuslaw Cipta Kerja.

“Tuntutan itu sudah saya tandatangani di depan kawan-kawan buruh. Kita komitmen menolak kenaikan BBM subsidi, menaikan UMK dan mencabut Omnibuslaw Cipta Kerja,” terangnya.

Usai ketua DPRD Kota Bekasi menandatangani langsung disambut baik oleh Aliansi Buruh. Kemudian, setelah mendapatkan tandatangan dan rekomendasi para buruh langsung membubarkan diri secara teratur.

Ditempat yang sama Koordinator Aksi Jefri Jar Rahmat menyampaikan, agenda ini bisa dibilang agenda pemanasan, karena posisi saat ini di masing masing wilayah sudah mulai mengeluarkan rekomendasi yang nanti akan disampaikan ke Pemerintah Pusat.

“Nanti tinggal kita tunggu di pusat itu maunya seperti apa sih, apakah tiga poin tadi bisa tetap dilaksanakan atau tidak. Apakah mereka tetap ngeyel menjalankan atau tidak, nanti tinggal kita nunggu sikap dari pemerintah seperti apa,” katanya.

“Ya yang jelas buruh sama saja dengan masyarakat yang lain. Cuma bedanya kita punya wadah makanya kami berani menyuarakan. Mereka pun seperti supir angkot, ojol dan lain, mereka tidak punya wadah, jadi tidak bisa menyuarakan wadahnya, kan ngak mungkin datang ke pemkot dan ke DPRD ujug-ujug emang didengar kan kagak, makanya kita yang punya wadah bantu. Dengan adanya rekomendasi dari Pemkot dan DPRD nanti kita akan turun ke pusat membawakan rekomendasi ini,” ungkapnya. (pay)