Radarbekasi.id, BEKASI SELATAN – Stunting atau gizi buruk merupakan salah satu gangguan tubuh kembang anak yang biasanya ditandai dari kondisi anak yang memiliki tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umurnya. Meskipun di Dusun Segaran tidak ada kasus gizi buruk, namun antisipasi tetap dilakukan. Salah satunya dengan sosialisasi Pencegahan Stunting dan makanan Pendamping ASI (MPASI) sangat penting untuk bayi / balita oleh mahasiswa KKN Unisma Bekasi.
Sebagai makanan pendamping ASI, standar makanan yang bergizi dan bernutrisi harus mendapat perhatian utama. Pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat penting dalam peningkatan produktivitas nasional dan perbaikan kualitas hidup manusia. Pangan tersebut beragam dan mengandung berbagai vitamin dan mineral. Potensi pangan di Kabupaten Karawang sangat kaya dan melimpah, bisa berasal dari pertanian, perkebunan, peternakan, dan kelautan.
Dusun Segaran kaya dengan hasil pertanian seperti jagung, namun belum mendapatkan perhatian serius akibat kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap nutrisi dari komoditas. Oleh sebab itu kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan koordinasi oleh mahasiswa KKN atas sepengetahuan aparatur desa, yang menyediakan balai pertemuan yang terdapat di rumah Bidan setempat yang melibatkan para mitra yang terdiri dari ibu rumah tangga khususnya yang memiliki balita yang berjumlah sekitar 25 orang.
Salah satu terobosan baru yang diciptakan oleh mahasiswa Universitas Islam 45 Bekasi (UNISMA Bekasi) adalah pembuatan video Pencegahan Stunting bertujuan untuk sebelum sosialisasi dimulai video disebar ke RT-RT dan Bidan untuk di kirim ke grup warga, serta mendemokan masak bagaimana cara pembuatan MPASI Puding Jagung dan MPASI Bubur Jagung Manis dari step awal persiapan bahan hingga step akhir makanan siap disajikan.
Puding Jagung dan Bubur Jagung manis menjadi salah satu pencegahan stunting yang dapat dilakukan karena kemudahan dalam membuat puding jagung dan bubur jagung serta bahan-bahan yang dibutuhkan pun tidak begitu sulit dicari terlebih pada Dusun Segaran yang merupakan banyak tanaman jagung sehingga akan memudahkan para orang tua balita dalam pemenuhan gizi anak melalui Puding Jagung dan Bubur Jagung Manis.
Para peserta yang mengikuti kegiatan menyimak secara seksama apa yang disampaikan oleh tim penyuluh. Tim penyuluh menyampaikan bahwa kasus stunting tidak bisa dianggap remeh, karena stunting tidak hanya soal kekurangan gizi kronis, namun juga berdampak pada tingkat kecerdasan anak. Jika masalah ini terus dibiarkan akan menjadi beban sekaligus ancaman serius bagi masa depan bangsa.
“Bagus ada undangan pemberitahuan pencegahan stunting, karena sebelumnya saya juga nggak tau apa itu stunting” Ujar Ibu Nunung selaku warga RT.06.
Informasi tentang stunting yang disampaikan oleh tim penyuluh sangat menarik. Hal tersebut terlihat dari beberapa ibu-ibu yang mengacungkan tangan dan bertanya kepada tim penyuluh. Selain itu, beberapa sumber gizi yang berasal dari bahan pangan juga dijelaskan oleh tim penyuluh, sehingga ibu-ibu yang memiliki balita serta kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pencegahan stunting melalui MPASI ini sangat antusias terhadap materi yang diberikan.
“Alhamdulillah, acara ini turut dilaksanakan oleh bantuan mahasiswa. Masyarakat senang dan suka ada acara ini, lebih mengenal lagi stunting itu apa?, masalah tentang bayi balita itu apa?, saya mengucapkan terimakasih banyak sudah di bantu oleh mahasiswa KKN UNISMA Bekasi in,i” Ujar Ibu Yulfitriani selaku bidan desa Segaran.(mif/nur)