RADARBEKASI.ID, BEKASI – Cedera pada lutut dapat menimpa siapa saja. Cedera pada lutut yang mengakibatkan seseorang sulit berjalan, umumnya terjadi saat sedang berolahraga maupun melakukan kegiatan sehari-hari.
Cedera pada lutut dapat terjadi pada jaringan lunak dan tulang. Jaringan lunak antara lain ligament, otot, bantalan sendi.
Cedera pada lutut dapat terjadi dari yang ringan hingga berat. Cedera pada lutut mengakibatkan nyeri sendi karena diakibatkan ada robekan pada ligamen lutut atau bisa juga disebabkan oleh sindnom nyeri tempurung lutut yakni kondisi yang dapat memengaruhi seseorang yang sering menekuk lutut.
Misalnya sewaktu berlari, berjalan, melompat, atau bersepeda. Kondisi ini dirasakan sebagai nyeri di sekitar tempurung lutut dan dapat diakibatkan karena penggunaan berlebih, cedera, ketidaknormalan tulang kaki atau kakidan otot yang lemah.
Gejala nyeri lutut umumnya terasa sakit yang bervariasi saat berjalan atau posisi tertentu, pembengkakan, kekakuan sendi dan krepitasi seperti terdengar bunyi “kik” saat lutut digerakkan
Cedera pada lutut yang terjadi pada orang dewasa dapat diakibatkan karena trauma seperti terjatuh, keseleo, cedera olahraga baik disadari maupun tidak. Selain itu nyeri lutut juga bisa disebabkan kelainan di luar lutut seperti akibat lemahnya otot paha, cedera ligamen lutut dalam, kelainan di sendi panggul, atau kelainan di tulang belakang yang tentunya memerlukan penanganan yang lebih kompleks.
Nyeri sendi lutut bisa juga disebabkan karena osteoarthritis atau pengapuran sendi yang umum dialami seperti rasa kaku pada sendi di pagi hari yang membuatnya sulit digerakkan. Muncul tonjolan tulang yang keras dan tajam di sekitaran sendi.
Di tengah masyarakat, penanganan cedera pada lutut yang sering dilakukan di rumah antara lain diurut hingga mengoleskan ramuan dengan maksud menghindari nyeri maupun pembengkakan.
Menurut Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumtologi Konsultan Hip and Knee Eka Hospital Bekasi, dr Noha Roshadiansyah Soekarno, Sp.OT (K), penanganan cedera pada lutut dengan dipijat maupun dioles ramuan kurang tepat. Sebab berisiko membuat cedera sulit untuk ditangani.
“Sebaiknya dikompres es, lalu diangkat kakinya. Setelah itu digerakkan,” ujar dr. Noha saat acara diskusi dengan para dokter umum di Medansatria Kota Bekasi, Kamis (20/10/2022).
Lebih aman, penanganan cedera terbaik yakni oleh dokter spesialis yang berpengalaman di pusat layanan ortopedi dan tulang belakang Gatam Institute Eka Hospital yang mempunyal peralatan canggih dan robot navigasi yang tentunya sangat mendukung serta memudahkan dalam melakukan tindakan operasi di Indonesia. dr Noha berujar tidak melulu penanganan cedera pada lutut seperti sampai patah tulang harus dioperasi.
“Didiagnosa dahulu sejauh mana masalahnya. Tidak melulu penanganan cedera pada lutut oleh dokter rumah sakit dioperasi,” katanya
Eka Hospital juga memiliki fasilitas, mulai dari instrument penunjang diagnostic, fasilitas instrument operasi paling mutakhir dan dokter spesialis yang terintegrasi sebagai satu kesatuan.
Eka Hospital berhasil melengkapi dan mengawinkan Robot Navigasi dan O-arm guna penanganan tulang belakang khususnya skoliosis dengan aman, cepat dan tepat
Eka Hospital telah memiliki teknologi berkelas dunia berupa robot navigasi untuk operasi tulang belakang yang pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara.
Melalui penggunaan robot navigasi ini, akurasi penempatan screws bisa mencapai 99 persen. O-arm di Eka Hospital merupakan satu-satunya mesin yang ada di I donesia saat ini dan seri yang dimiliki seri O-arm 2 yang merupakan seri tercanggih dari O-Arm.
“Sebanyak lebih dari 1.000 kasus tulang belakang dan 200 Kasus skoliosis yang ditangani oleh Eka Hospital telah menggunakan instrumen robot navigasi,” pungkasnya. oke)
