RADARBEKASI.ID, BEKASI – Puluhan mahasiswa dari aliansi Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bekasi menggeruduk gedung DPRD Kota Bekasi di Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jumat (18/11/2022).
Aksi yang dilakukan puluhan mahasiswa sempat membuat ketegangan dan merobohkan pagar DPRD Kota Bekasi. Akan tetapi setelah ditemui anggota DPRD para mahasiswa kembali tenang.
Dari aksi tersebut pun dihadiri orang tua korban pelecehan. Orang tua korban berharap pelaku dapat secepatnya ditangkap.
Kordinator lapangan aksi, Lala mengatakan, dari aksi yang dilakukan karena banyak sekolah tidak menjadi ruang aman bagi siswa-siswi. “Ya saat ini Kota Bekasi menjadi kota darurat kekerasan dan pelecehan seksual,” katanya.
BACA JUGA: Kasus Asusila Libatkan Oknum Guru di SDN Jatirasa 3, Ini Kronologinya
Berikut tuntutan massa mahasiswa ke DPRD Kota Bekasi:
1. Mendesak DPRD mengeluarkan surat rekomendasi kepada Polres Metro Bekasi untuk melakukan penahanan terhadap Kepala Sekolah SDN Jatirasa 3 sebagai jaminan sampai pelaku predator seksual anak ditangkap.
2. Mendesak DPRD mengeluarkan surat permohonan pada Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk melakukan pemecatan kepada Kepala Sekolah SDN Jatirasa 3.
3. Mendesak disahkannya 3 Raperda Pro Perempuan dan Anak.
4. Transparansi proses pembahasan 3 Raperda Pro Perempuan dan Anak.
“Intinya kita menuntut kepala sekolah di SDN Jatiasih ditangkap sebagai jaminan terhadap pelaku yang sampai saat ini melarikan diri. Untuk kepolisian segara mengejar pelaku untuk ditangkap,” tukasnya.
Sementara, orang tua korban SJ berharap ada keadilan terhadap anaknya yang menjadi korban. Dirinya juga meminta kepolisian segera menangkap pelaku dan mengadili dengan seadil-adilnya.
“Kalau bisa setelah pelaku ditangkap dihukum seumur hidup karena telah merusak generasi penerus bangsa. Ya saya minta secepatnya ditangkap pelakunya,” harapnya.
Setelah ditemui anggota DPRD para massa aksi demo membubarkan diri dari depan gedung DPRD Kota Bekasi. (pay)