Berita Bekasi Nomor Satu

Paguyuban UMKM Jatisari Dilantik

BAZAR MURAH: Bazar telur murah jadi perhatian di sela pelantikan pengurus Paguyuban UMKM Jatisari, Jatiasih. SURYA BAGUS/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warga Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi berduyun-duyun datang ke kantor kelurahan kemarin. Ada bazar telur murah disana. Bazar telur murah dan berbagai kegiatan lain di lingkungan kantor kelurahan merupakan rangkaian dari kegiatan utama, pelantikan pengurus paguyuban Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kelurahan Jatisari.

Tepat pukul 09.00, acara dimulai dengan diskusi tematik tentang UMKM, lalu penampilan seni-budaya, diiringi bazar telur, kemudian ditutup dengan pelantikan pengurus paguyuban.

Warga yang datang ke lokasi mendapatkan kupon, kemudian ditukar untuk mendapatkan telur dengan harga istimewa. Harga setengah kilo telur disini Rp10 ribu, maka harga per satu kilo telur pada kegiatan kemarin lebih murah Rp10 ribu dibandingkan harga pasar.

Meskipun perbandingan harganya tidak besar, namun pengurus paguyuban UMKM Jatisari yakin dapat membantu meringankan beban pengeluaran setiap rumah tangga di wilayahnya.

“Artinya pelaku UMKM ini peduli terhadap lingkungan, yang kita tahu bersama sekarang kondisi lagi sulit, makanya kita adakan bazar telur murah ini,” kata ketua panitia, Aan Setiaji, Kamis (15/12).

Antusiasme warga terhadap bazar telur ini cukup besar. Nampak beberapa pejabat tingkat kelurahan, kecamatan, hingga Dinas Koperasi dan UMKM hadir dalam kegiatan tersebut, total undangan yang hadir sekira 200 orang.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Paguyuban UMKM Wibawa Mukti Jatisari, Wahyudi menyampaikan bahwa setelah terbentuknya paguyuban, berbagai kegiatan kolaborasi para pelaku UMKM di wilayah Jatisari bisa dilakukan. Kegiatan yang ia maksud bertujuan untuk membangun dan mengembangkan usaha bersama-sama.

“Harapannya setelah terbentuknya wadah bersama ini dapat terjalin Kolaborasi dari semua kalangan untuk dapat membangun dan mengembangkan usaha usaha UMKM yang ada di wilayah Jatisari,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Camat Jatiasih, Ashari menyampaikan, UMKM dewasa ini menjadi penopang utama perekonomian. Sebagian besar aktivitas perekonomian ada di UMKM, terutama dua tahun kebelakang.

“Dimana hampir 64 persen perekonomian kita berada di wilayah UMKM, dan kalau dinominalkan per tahun, berkisar angkanya adalah Rp850 Triliun per tahunnya, ini kan angka yang tidak kecil,” ungkapnya.

Data tersebut mengisyaratkan UMKM memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Lebih lanjut kata Ashari, pemerintah berjanji akan selalu hadir membantu pelaku UMKM untuk maju dan berkembang.

“Syaratnya satu, kita harus sama sama saling gotong royong antar pelaku UMKM dengan pemerintah. Dengan kebersamaan saya yakin kita akan maju bersama,” tambahnya. (sur)