Berita Bekasi Nomor Satu

Permintaan Meningkat, Harga Bahan Pokok Naik

MENATA TELUR: Pedagang menata telur ayam yang harganya mulai turun, di Pasar Sukabungah, Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Selasa (27/12). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Menjelang pergantian tahun 2022 ke tahun 2023, harga sebagian bahan pangan atau kebutuhan pokok di sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Bekasi, mulai mengalami kenaikan.

Misalnya cabai dan daging sapi, mengalami kenaikan tertinggi. Berdasarkan hasil survei di Pasar Baru Cikarang, berbagai jenis cabai mengalami kenaikan. Seperti cabai merah keriting, awalnya Rp 30.000, kini mencapai Rp 35.000,- per kilogram.

Sementara cabai hijau keriting juga turut naik, dari semula Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 32.000. Kenaikan ini diikuti oleh cabai merah besar yang naik dari Rp 40.000 menjadi Rp 42.000 per kilogram. Kemudian cabai hijau besar naik dari Rp 25.000 menjadi Rp 28.000 per kilogram.

Kenaikan juga terjadi pada daging sapi, yang saat ini menyentuh angka Rp 140.000, dari semula Rp 135.000 per kilogram, khusus pada bagian paha belakang. Sedangkan paha depan, cenderung stabil, yakni Rp 140.000 per kilogram. Dan untuk daging sapi beku,harganya masih stabil, yakni Rp 90.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang di Pasar Baru Cikarang, Yusuf (35), mengaku kenaikan harga sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Kata dia, memasuki akhir tahun harga-harga kebutuhan pokok kerap naik seiring dengan meningkatnya permintaan dari masyarakat.

“Jadi memang dari pemasok sudah mengalami kenaikan. Siklusnya sering seperti ini, kalau mau akhir tahun sudah pasti naik. Tapi kalau sekarang, dari seminggu lalu sudah naik,” tuturnya.

Kenaikan harga terjadi juga di beberapa pasar lainnya, semisal di Pasar Tambun, Setu, hingga Kedungwaringin.

Meski harga naik, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga. Seperti bawang merah, bawang putih, daging ayam dan telur ayam ras.

Bawang putih, turun dari Rp 27.000 per kilogram menjadi Rp 24.000. Kemudian bawang merah, turun dari Rp 32.000 per kilogram menjadi Rp 30.000.

Namun untuk harga daging ayam ras, turun dari Rp 33.000 per kilogram menjadi Rp 30.000. Telur ayam ras juga turun dari Rp 29.000 per kilogram menjadi Rp 28.000.

“Harganya sekarang sudah turun, karena memang stoknya banyak. Kalau sebelumnya sedikit stoknya,” beber pedagang telur, Siti (47).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo menjelaskan, kenaikan harga kebutuhan pokok sudah menjadi siklus memasuki akhir tahun. Kenaikan disebabkan karena meningkatnya permintaan masyarakat, seiring dengan adanya dua perayaan hari besar.

Gatot menegaskan, kenaikan harga masih terkendali. Apalagi peningkatan harga cenderung signifikan.

“Jadi memang siklusnya kalau akhir tahun demikian. Akan tetapi masyarakat tidak perlu khawatir, sebab kenaikan ini kami yakini tidak akan berkepanjangan,” terangnya.

Lanjut Gatot, pihaknya rutin memonitor perkembangan harga di pasar, serta mengecek ketersediaan barang. Hasilnya, meski permintaan meningkat, ketersediaan barang masih mencukupi. Sehingga diyakini, harga masih terkendali karena tidak terjadi kelangkaan.

“Kami terus memonitor harga dan stok kebutuhan pokok. Kemudian jika memang nantinya ada kenaikan, kami sudah siapkan skema operasi pasar untuk mencukupi ketersediaan barang, berkoordinasi dengan Bulog dan BUMD pangan di Provinsi Jawa Barat. Kalau perlu, operasi pasar murah pun bisa dilakukan dengan kajian yang sesuai,” pungkas Gatot. (and)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin