RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bekasi mulai melakukan akrobat politik menyongsong Pemilihan Bupati (Pilbup) Bekasi 2024.
Partai bernomor urut 8 pada Pemilu 2024 ini dikabarkan sedang mencari dan menguji tingkat keterpilihan sejumlah tokoh politik lintas partai untuk mereka usung dalam perebutan kursi Kabupaten Bekasi 1 nanti.
Nama-nama yang telah masuk dalam daftar diantaranya, dua pentolan DPC Gerindra Kabupaten Bekasi Aria Dwi Nugraha (Ketua DPC) dan Baddarudin Nooreza (BN) Holik Qodratullah yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, lalu Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi Akhmad Marjuki.
Nama Ketua DPW Partai Ummat Jawa Barat Daris dan Ketua Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Jawara Jaga Kampung (Jajaka) Damin Sada juga tercatat dalam daftar cabup nonkader PKS. Elektabilitas sejumlah nama tersebut kemudian diuji lewat survei yang bakal berlangsung pada satu-tiga bulan ke depan.
“Kami akan melakukan survei sekitar Februari, Maret, atau dua bulan setelah Idulfitri,” ujar Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi Budi Muhammad Mustafa, saat podcast di kantor Radar Bekasi, belum lama ini.
BACA JUGA: Pengurus PKS Kabupaten Bekasi Harus Aktif di Medsos dan Kekinian
Dalam survei nanti, sambung Budi, elektabilitas sejumlah tokoh nonkader akan diadu dengan lima nama kader PKS yang sebelumnya sudah diseleksi. Kelima nama itu yakni, Mohamad Nuh (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi), Faizal Hafan Farid (anggota DPRD Jawa Barat), Uryan Riana (Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Bekasi), Budiyanto (Anggota DPRD Kabupaten Bekasi), dan terakhir Budi Muhammad Mustafa (Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi).
“Di tengah perjalanan bang Budiyanto mundur dari keanggotaan PKS, sehingga dimasukan satu nama lagi agar tetap lima, yaitu Ayub Rohadi (Anggota DPRD Kabupaten Bekasi),” ucapnya.
Budi menyatakan, nama yang muncul dengan elektabilitas tertinggi pada hasil surveinya nanti tak harus menempati sebagai calon bupati. Sebab PKS akan tetap mempertimbangkan tren politik di masyarakat Kabupaten Bekasi.
“Kita tidak monoton mengusung kader sendiri. Tapi harapannya kalau memang ada kader yang bagus dan diterima masyarakat, Why Not (kenapa tidak). Makanya kita lihat dulu hasil surveinya. Misalkan nama-nama yang dari luar lebih bagus, mau nggak mau kita harus berpikir ulang,” ungkapnya.
Menyikapi itu, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi Akhmad Marjuki, mengaku belum berkomunikasi dengan pimpinan PKS terkait pilbup. Akan tetapi, Marjuki mengungkapkan, partainya tentu selalu membuka pintu koalisi. Dan ia pun menyambut baik rencana PKS yang memasukan namanya ke dalam survei eksternal.
“Kalau ada informasi bahwa saya masuk di survei eksternalnya PKS, saya terimakasih, sekali lagi saya terimakasih,” ucapnya.(pra)