RADARBEKASI.ID, BEKASI – Eksekutor pembunuhan berantai, Duloh alias Abah Soleh pedagang cincau di Bantargebang, sering berpindah kontrakan.
Para tetangga kontrakannya di Gang Citra Botol, Cikiwul, Bantargebang Kota Bekasi, pun dibuat terheran-heran.
Pasalnya, Abah sapaan akrabnya Duloh tak disangka, tega mengeksekusi nyawa orang dengan cara dibunuh dengan racun.
BACA JUGA: Peran Para Pembunuh Berantai, Duloh Eksekutor, Dede Tukang Gali Kubur
Sanah, tetangga kontrakannya mengaku kaget, mendapat kabar itu, karena keseharianya Duloh dikenal sebagai pedagang es cincau
“Kesehariannya mah biasa aja, orangnya sibuk jualan ya, kita juga kaget, nggak nyangka aja begitu,” ucap Sanah.
Sanah menceritakan, Duloh sering pindah-pindah kontrakan di Bekasi.
“Iya pindah pindah, tadinya di Pangkalan Lima atau dimana gitu. Pindah pindah memang, nggak pernah lama,” ujarnya.
BACA JUGA: Pembunuh Anggota Ormas PP Ditangkap di Rest Area
Sanah sebut, terakhir bertemu Duloh pada Rabu 11 Januari 2023 di mana sehari sebelum kejadian ditemukannya satu keluarga tewas diracun di Ciketingudik, Bantargebang, Kota Bekasi.
“Kayaknya dua minggu yang lalu, tanggal 11 kalo nggak salah. Dia pamit ke saya mau ke Pangkalan 5, katanya mau ngebantu orang,” katanya.
Dirinya pun bercerita, kalau Duloh bisa menyembuhkan orang sakit, “Inikan (bayi) kalo nangis mulu dipegang sama dia diem, dipegang sambil di doain gitu, terus di kasih air juga, mangkanya kemarin dia bilang abah mau nyembuhin orang dulu ke pangkalan 5,” ujar Sanah
Setelah dari Pangkalan 5, sambung Sanah, Duloh sudah tak lagi balik ke kontrakannya, menghilang tanpa kabar, dapat kabar dari berita.
“Terus dikira mau balik ke Cianjur, nggak taunya nggak balik balik lagi kesini, Besoknya ada kasus itu dari pangkalan 5 ngeracuni orang, saya gak nyangka itu,” ucapnya.
Namun demikian, setelah kejadian itu, lanjut Sanah, anaknya Duloh yang tinggal bareng masih berjualan sampai Minggu, namun Duloh sudah tak lagi nongol di kontrakannya itu
“Anaknya juga hari Sabtu dan Minggu itu masih jualan setelah kejadian kamis, tapi si abah (Duloh) sudah tak lagi jualan, setelah dari pangkalan 5 itu,” jelasnya.
Lalu, kata Sanah, Minggu sore, dirinya dipamiti oleh anaknya Abah Duloh mau pulang ke Cianjur.
“Hari minggu sore, pamit, bilangnya mau pulang dulu ke Cianjur berdua pulangnya,” tutupnya. (rez)