RADARBEKASI.ID, BEKASI – Para wakil rakyat kota patriot tengah sibuk melakoni kegiatan reses I sejak Kamis (2/2/2023) hingga Senin (6/2/2023). Seperti yang sedang dijalani Ketua Fraksi Partai Golkar Persatuan Dariyanto di Dapil I Bekasi Timur-Bekasi Selatan dan Anggota DPRD Kota Bekasi Fraksi PDI Perjuangan Dapil V Pondokgede – Pondok Melati Heri Purnomo.
Untuk Dariyanto, dalam resesnya kali ini, ia mengaku mengantongi banyak aspirasi konstituennya terkait kebutuhan infrastruktur penanggulangan banjir di beberapa wilayah, khususnya untuk kecamatan Bekasi Timur. Berdasarkan data yang ia terima dari masyarakat, sedikitnya ada sekitar 27 titik rawan banjir di Bekasi Timur.
“Jadi, memang pada kegiatan reses I ini saya lebih prioritaskan di wilayah yang langganan banjir, agar saya tahu keadaan dan kebutuhan masyarakat secara riil,” kata Dariyanto usai acara Reses I di Warung Kosgoro Jalan Agus Salim Bekasi Jaya Bekasi Timur, Sabtu (4/2/2023).
BACA JUGA: Fungsionaris Partai Golkar Wajib Ikuti Pendidikan Politik
“Yang pasti, permasalahan banjir yang ada ini lebih disebabkan karena masalah drainase di masing-masing wilayah tersebut. Maka, lebih jelasnya nanti kita tindaklanjuti kepada dinas terkait yang bidangi hal ini,” sambungnya.
Berbeda, legislator PDI Perjuangan Heri Purnomo lebih fokus menyisir aksesibilitas masyarakat terhadap sejumlah layanan kesehatan yang disediakan pemerintah. Dalam resesnya di awal tahun ini, Heri juga mengaku banyak membantu masyarakat untuk mendaftarkan diri agar dapat mengakses program tersebut. Untuk mengakselerasi hal ini, Heri mengatakan, pada tahun ini akan Pemkot Bekasi bakal meresmikan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan yaitu Puskesmas kelurahan Jatimurni dan Jatimelati.
“Ini adalah bagian dari hasil yang selama ini kita perjuangkan bagi masyarakat di bidang kesehatan, dan Alhamdulillah tahun ini juga rencananya segera diresmikan. Dan semoga dengan adanya dua unit baru ini kebutuhan masyarakat terkait kesehatan bisa lebih baik lagi di wilayah Dapil V ini,” harapnya.
Selain aspirasi bidang kesehatan, lanjutnya, para konstituen di dapilnya itu menyuarakan terkait persoalan dunia pendidikan, dimana sampai saat ini jumlah sekolah negeri yang ada masih sangat terbatas. Alhasil, ketika proses penerimaan siswa baru melalui PPDB online banyak warga di sekitar gagal masuk ke sekolah negeri dan terpaksa bersekolah di sekolah swasta.
“Untuk progres pembangunan unit sekolah baru sudah kita perjuangkan terus sejak awal mendapatkan amanah sebagai wakil rakyat ya, dan memang sejauh ini progresnya masih belum keliatan dari Dinas Pendidikan. Maka, dalam kesempatan ini kita mendesak supaya segera merealisasikan keinginan masyarakat tersebut,” tegasnya. (mhf)
