Berita Bekasi Nomor Satu

PAN Kabupaten Bekasi Kedepankan Kapasitas, Bukan Isi Tas

Ketua DPD PAN Kabupaten Bekasi Daeng Muhammad

RADARBEKASI.ID, BEKASI – DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bekasi tetap mengutamakan calon anggota legislatif (caleg) dari kalangan internal saat melakoni Pemilihan Umum  (Pemilu) Legislatif  2024. Hal itu dikarenakan, PAN tetap mengedepankan kapasitas individu caleg, bukan sekadar modal atau ongkos politik.

Ketua DPD PAN Kabupaten Bekasi Daeng Muhammad menegaskan, partainya benar-benar mencari caleg yang mumpuni bukan hanya punya uang. Dalam hal ini Daeng menjabarkan, caleg PAN harus punya memiliki sikap dan moral yang bagus, sehingga ketika terpilih sebagai wakil rakyat tidak hanya jadi simbolistik. Tapi benar-benar bekerja.

“Bukan hanya punya uang, tapi punya kapasitas. Bukan isi tas. Harus punya attitude, moral yang bagus, sehingga ketika terpilih tidak hanya jadi simbolistik,” ujarnya kepada Radar Bekasi usai melakukan coklit di kediamannya, belum lama ini.

Daeng memastikan, bagi caleg bermasalah di lingkungan tempat ia tinggal tidak akan bisa mencalonkan diri dari PAN. Sebab hal itu akan diketahui ketika partainya melakukan survei ke setiap caleg yang sudah mendaftar.

Setidaknya, pengurus akan melakukan verifikasi informasi terkait identitas caleg tersebut. Ini semua dilakukan lantaran pencalonan di PAN tidaklah dipungut biaya.

“Caleg di PAN tidak dipungut biaya sepeser pun, tidak dibebankan uang saksi, karena ditanggung oleh partai, mereka hanya berkontribusi untuk kepentingan pencalegan mereka dan bergerak di dapilnya masing-masing,” tuturnya.

BACA JUGA: Daeng Muhammad Ingin Kembalikan Kejayaan PAN Era Pemilu 2009

Perubahaan komposisi dapil yang terjadi di Kabupaten Bekasi tidak menjadi hambatan bagi PAN untuk mencapai target yang sudah dicanangkan, yakni minimal delapan kursi legislatif di Pemilu Legislatif 2024. Saat itu kata Daeng, dirinya sudah berkoordinasi dengan pengurus harian dan ketua-ketua DPC, untuk menyiapkan caleg-caleg di setiap kecamatan dengan mempriotaskan kader.

“Kalau kader masih kurang mumpuni, kita tarik dari tokoh yang memang mau bergabung dengan PAN. Prinsip dasarnya, secara teknis, politis, kita sudah siap hampir 75 persen,” ungkapnya.

Kuota caleg di setiap Dapil sudah mencukupi. Bahkan sampai melebihi kuota. Namun tidak bisa dipungkiri, pria yang juga sebagai Anggota DPR RI ini mengaku, partainya masih kekurangan kuota caleg perempuan di setiap Dapilnya. Memang Daeng menilai, di Kabupaten Bekasi sulit mencari caleg perempuan yang mumpuni.

“Kalau memang pada waktunya kuota perempuan di PAN masih kurang, kita akan upayakan. Minimum kader perempuan dari PAN. Karena kalau di kita itu ada yang namanya milenial PAN,” ucapnya. (pra)