RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seseorang yang terbiasa atau ‘si langganan’ sakit lambung tetap bisa berpuasa Ramadan dengan aman dan sehat. Tanpa perlu waswas penyakit lambung kambuh.
Ya, diketahui karena selama puasa Ramadan setidaknya dalam 14 jam seseorang tidak mengonsumsi makanan atau minuman. Selama 14 jam juga, organ pencernaan dapat beristirahat total.
Dalam acara “Webinar Kesehatan Persiapan Puasa Aman bagi Si Langganan Sakit Lambung” pada Selasa, (21/3/2023), Spesialis Dalam Konsultan Gastro Entero Hepatologi Eka Hospital Bekasi, dr. Saskia Aziza Nursyirwan, Sp.PD-KGEH mengatakan, gangguan lambung seperti maag dan GERD merupakan suatu kelainan yang berkaitan dengan asam lambung berlebih.
Menurutnya, maag dan GERD memiliki indikasi yang berbeda. Untuk maag atau dikenal dalam dunia kedokteran disebut sebagai dispepsia, keluhan yang sering muncul seperti perut terasa penuh saat makan, terasa begah, nyeri ulu ati, sering buang angin, terasa mual dan muntah.
Sedangkan GERD, indikasi keluhannya yaitu. kerongkongan terasa panas, terasa terbakar di bagian dada, terasa asam dan pahit di mulut, kesulitan menelan, dan terasa sakit di bagian dada.
dr. Saskia berujar, penderita sakit lambung merasa membaik selama menjalani puasa Ramadan. Hal itu berdasarkan pengalaman penderita sakit lambung yang ditanganinya.
“Dalam kutipan yang saya ambil pasien dengan dispepsia fungsional akan membaik selama menjalani ibadah puasa Ramadan, dibandingkan tidak berpuasa di Ramadan. Kenapa membaik?, karena saat puasa kita bisa mengatur makan dan kebiasaan dan mengurangi konsumsi karbohidrat,” tutur dr. Saskia.
BACA JUGA: Eka Hospital Bekasi Layani Pasien BPJS Kesehatan
Masyarakat muslim yang memiliki riwayat penyakit maag maupun GERD tetap dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan aman dan sehat. Ada beberapa tips yang bisa diterapkan oleh ‘si langganan’ sakit lambung.
“Ada beberapa tips agar mereka yang memiliki penyakit maag atau GERD bisa puasa dengan aman dan sehat,” ucapnya.
Berikut Tipsnya
1. Makan Secukupnya
Makan secukupnya pada saat sahur dan berbuka menjadi sangat penting. Kemudian, hindari porsi makan yang terlalu banyak karena akan membuat lambung bekerja lebih keras.
Saat sahur dan berbuka makan secara perlahan dan secukupnya dan awali makanan ringan seperti kurma atau biskuit saat berbuka.
“Mengikuti sunnah rasul makanlah secukupnya saat berbuka dan sahur, karena kalo makan dengan jumlah yang banyak saat sahur nanti siangnya jadi terasa kembung dan begah,” ucap dr. Saskia.
2. Hindari Makan Terburu-buru
Kebiasaan makanan terburu-buru dapat membuat banyak udara masuk ke dalam saluran cerna dan akan memicu keluhan mual.
“Usahakan bangun lebih awal agar sahur bisa dilakukan lebih tenang dan juga perlahan, karena kalo dilakukan secara terburu-buru perut akan kaget, dan khawatir nya pada siang hari beberapa penyakit perut tadi bisa kambuh,” tutur dr. Saskia.
3. Pilih Makanan yang Tepat
Umumnya hindari makanan dengan tinggi lemak, berminyak, dan pedas. Karena ditakutkan akan menimbulkan kambuhnya penyakit perut seperti maag atau GERD.
“Pilih makanan yang sehat untuk mencegah timbulnya penyakit cerna, usahakan makanan seperti buah dan sayur. Karena selain sehat banyak mengandung air sehingga bisa menghindari dari dehidrasi juga,” terangnya.
4. Hindari Makanan dan Minuman Pemicu Sekresi Asam Lambung
“Makanan pedas, berlemak, minuman coffe dan bersoda hindari dulu karena bisa memicu kambuhnya penyakit lambung,” ucap dr. Saskia.
5. Hindari Tidur Setelah Makan
Langsung tidur setelah makan berdampak negatif bagi kesehatan. Salah satunya bisa menyebabkan sakit lambung.
“Kebiasaan tidur setelah makan dapat memicu GERD,” ujar dr. Saskia.
6. Meminum Obat Sesuai Resep Dokter
Dianjutkan bagi si langganan sakit lambung agar dapat meminum obat sesuai dengan resep dokter.
“Dan yang terakhir tetap meminum obat sesuai resep dokter,” ucapnya. (dew/*)