RADARBEKASI.ID, JATIM – Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani bertemu Khofifah Indar Parawansa, Senin (3/4/2023). Tak pelak, pertemuan tertutup itu pun memunculkan isu politik. Gerindra sedang memantapkan hati untuk menjadikan gubernur Jatim itu sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Informasi yang dihimpun, dalam pertemuan itu Khofifah mengenakan baju putih. Ketua umum PP Muslimat NU tersebut menemui Ahmad Muzani seusai memimpin kegiatan di Sumenep. Sebelumnya, Khofifah juga dua kali bertemu dengan Prabowo.
Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad membenarkan adanya pertemuan dua tokoh tersebut. ”Pak Muzani banyak mengapresiasi kinerja beliau (Khofifah, Red). Banyak kemajuan Jatim setelah dipimpin Bu Khofifah,” kata Sadad.
BACA JUGA: Puja Puji Prabowo Usai Bertemu Khofifah di Surabaya, Soal Cawapres, Prabowo Bilang Begini
Wakil ketua DPRD Jatim itu menambahkan, pertemuan berjalan sekitar 75 menit. Sadad menyebut pertemuan itu hanya kebetulan. Muzani hanya ingin bersilaturahmi dengan Khofifah. Keduanya banyak membahas kegiatan selama Ramadan. Saat itu, Khofifah menceritakan kegiatannya seperti safari Ramadan hingga menapaktilasi jejak peradaban Islam di Jawa Timur.
Lantas, apakah membahas capres? ”Tidak ada bahas capres-capresan,” kilah politikus santri tersebut diplomatis.
Sementara itu, kemarin Mahfud MD berkunjung ke Kantor PP Muhammadiyah di Jalan Cik Ditiro, Jogjakarta. Menko Polhukam itu ditemui Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Pertemuan keduanya, antara lain, membahas pelaksanaan pemilu hingga pemberantasan korupsi.
BACA JUGA: Pertemuan Kedua Prabowo-Khofifah, Pengamat Bilang Begini
Dalam kesempatan tersebut, Haedar meminta agar pemilu berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Dia pun berharap seluruh komponen yang bertugas dalam pesta demokrasi itu mempersiapkan segalanya. Persiapan tersebut dibutuhkan agar masyarakat dapat merasakan pemilu yang berkeadilan dan berkeadaban.
Selain pemilu, masalah pemberantasan korupsi dibahas. Haedar mengatakan, pemberantasan korupsi harus menjadi komitmen bersama seluruh komponen bangsa. Terutama seluruh pejabat negara. Baik lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
Mahfud MD pun mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah dalam memajukan negeri. Dia berharap Muhammadiyah tetap memainkan perannya sebagai salah satu penjaga moral bangsa. Kehadiran Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara begitu penting. ”Sehingga jalinan kerja sama antara persyarikatan dan pemerintah perlu untuk ditingkatkan,” tuturnya. (jpc)