RADARBEKASI.ID – Maraknya teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah membawa berbagai kemajuan teknologi, salah satunya adalah perkembangan chatbot.
Chatbot adalah program komputer yang dirancang untuk meniru percakapan manusia, dan menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu chatbot paling populer di pasaran saat ini adalah ChatGPT, yang dikembangkan oleh OpenAI.
Namun, keberhasilannya telah menarik peretas jahat yang menggunakan spanduk ChatGPT untuk menipu pengguna internet yang tidak menaruh curiga.
Dalam insiden baru-baru ini, ditemukan ekstensi Chrome berbahaya yang mengklaim sebagai ekstensi chatbot OpenAI ChatGPT.
Asli tapi palsu, ChatGPT abal-abal ini mencuri kredensial Facebook dari pengguna.
BACA JUGA: Latah Ikutan Tren ChatGPT, Data Samsung Malah Bocor
Ekstensi palsu bernama “Akses cepat ke Obrolan GPT”, dan menargetkan pengguna browser Google Chrome.
Setelah dipasang, ekstensi akan meretas akun Facebook pengguna dan mengubahnya menjadi bot periklanan.
Penyerang kemudian akan mempublikasikan pesan bersponsor dan aktivitas sosial lainnya atas nama profil korban dan kemungkinan mencuri rekening bank pengguna.
Penemuan itu dilakukan Nati Tal, seorang peneliti dari Guardio Labs. Melalui cuitan di Twitter @GuardioSecurity, dia memperkirakan lebih dari 2.000 pengguna telah memasang ekstensi ini setiap hari sejak diluncurkan pada tiga Maret.
BACA JUGA: OpenAI ChatGPT Terbaru Bisa Buat Contekan Akademik
Dikhawatirkan ribuan akun Facebook mungkin telah disusupi oleh kampanye ini. Setelah penyerang mendapatkan data korban, mereka kemungkinan akan menjualnya kepada penawar tertinggi.
Insiden tersebut menyoroti tren yang berkembang dari penjahat dunia maya yang mengeksploitasi aplikasi perangkat lunak populer untuk melakukan aktivitas mereka.
Google bertindak cepat untuk menghapus ekstensi ChatGPT palsu dari Toko Web Chrome. Namun, pengguna yang telah mengunduh ekstensi tersebut harus segera menghapusnya untuk menghindari pembukaan akun Facebook mereka oleh peretas.
Ekstensi Chrome dapat menyebabkan banyak kerusakan. Sebagaimana dibuktikan oleh insiden sebelumnya ketika ekstensi jahat mencuri informasi kartu kredit pengguna.
BACA JUGA: Alibaba Tergoda OpenAI, Berencana Bikin Pesaing ChatGPT
Insiden tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan chatbots secara umum. Chatbots telah menjadi bagian integral dari banyak bisnis, dan penggunaannya diperkirakan akan terus berkembang.
Namun, insiden tersebut menyoroti perlunya pengembang untuk memprioritaskan keamanan saat mengembangkan chatbot.
Keamanan chatbot sangat penting, karena dapat digunakan untuk mengakses informasi sensitif. Seperti detail rekening bank, nomor jaminan sosial, dan informasi identifikasi pribadi.
Untuk memastikan keamanan chatbot, pengembang harus mengambil pendekatan proaktif terhadap keamanan siber. Mereka harus berinvestasi dalam protokol keamanan yang kuat yang dapat mendeteksi dan mencegah serangan dunia maya.
BACA JUGA: Ini Jadwal One Way, Contra Flow dan Ganjil Genap Serentak saat Musim Mudik Lebaran 2023
Audit keamanan rutin juga harus dilakukan untuk mengidentifikasi kerentanan dan mengatasinya dengan segera. Selain itu, pengguna harus mengedukasi diri sendiri tentang risiko menggunakan chatbot dan cara melindungi diri dari serangan dunia maya.
Secara keseluruhan, insiden yang melibatkan ekstensi ChatGPT palsu menyoroti tren penjahat dunia maya yang jelas akan terus berkembang. Mengeksploitasi aplikasi perangkat lunak populer untuk melakukan aktivitas berbahaya mereka.
Sangat penting bagi pengembang untuk memprioritaskan keamanan saat mengembangkan chatbot. Untuk memastikan bahwa mereka tidak menjadi sasaran empuk bagi para peretas. Pengguna juga harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri dari serangan dunia maya. (jpc)