Berita Bekasi Nomor Satu

PDIP Klaim PPP Gabung Dukung Ganjar, KIB Putuskan Dukungan Lusa

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seputar pilpres di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (24/4/2023). Dia didampingi Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah. (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS)

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – PDIP masih menggodok sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung mendampingi Ganjar Pranowo. Partai banteng itu juga berupaya menambah kekuatan untuk memenangkan Pilpres 2024.

Kemarin (24/4/2023) PDIP menggelar rapat internal tertutup bersama jajaran pengurus yang dipimpin Puan Maharani. Sejumlah hal dibicarakan. Mulai persiapan pemilihan anggota legislatif hingga pemenangan pemilihan presiden (pilpres).

Sekjen PDIP Hasto Kristyanto mengatakan, dengan modal 128 kursi DPR, secara administratif partainya punya kewenangan untuk mengusung calon sendiri. Hanya, PDIP memiliki kesadaran ideologi gotong royong dalam membangun bangsa.

BACA JUGA: Ini 7 Nama Bakal Cawapres Pendamping Ganjar yang Disetor Jokowi ke Megawati

Kerja sama politik juga dibutuhkan untuk memperkuat sistem pemerintahan presidensial. ”Jadi, kami membuka ruang kerja sama dengan partai politik lain,” ujarnya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, kemarin.

Hasto menegaskan, komunikasi dengan partai lain terus berjalan. Bahkan, dia mengklaim mulai mendapatkan hasil. Dia meyakini, dalam sepekan ke depan, ada partai politik yang deklarasi dukungan pada Ganjar.

Hal itu bagian dari efek pergeseran bandul politik yang sejak awal sudah diprediksi Megawati pasca penetapan Ganjar. ”Nanti kita tunggu saja bahwa minggu-minggu ini akan muncul deklarasi dari parpol lain yang mendukung capres dari PDIP,” imbuhnya.

BACA JUGA: Tinggalkan Gerindra, Sandi Minta Maaf ke Prabowo, Titip Surat Misterius

Meski masih menutup rapat nama partai yang dimaksud, Hasto memberi kode dengan menyebut nama PPP sebagai partai yang punya sejarah baik dengan PDIP. Bukan hanya sesama korban Orde Baru, melainkan juga kedekatan personal.

”Ada kedekatan antara Ibu Megawati Soekarnoputri dan tokoh-tokoh PPP seperti Bapak Hamzah Haz, almarhum Mbah Maimun,” terangnya.

Dalam berkoalisi, lanjut dia, aspek historis menjadi salah satu pijakan PDIP. Ada juga prinsip kesamaan ideologi, kesamaan platform, hingga komitmen menjalankan agenda-agenda strategis ke depan. ”Partai punya komitmen dalam melanjutkan kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi,” tegasnya.

BACA JUGA: Digadang Bakal Cawapres Ganjar Pranowo, Prabowo Bilang Begini

Dia meyakini, peluang koalisi sangat terbuka. Paling tidak di sisi partai-partai pendukung pemerintah. Sebab, meski sudah ada koalisi seperti KIB dan KKIR, dia menilai belum ada yang konkret. ”Berbagai bentuk kerja sama itu kan belum dikonkretkan dalam bentuk penetapan siapa calon presidennya,” jelasnya.

Yang jelas, PDIP akan mencari kecocokan tanpa melakukan pemaksaan. ”Kami memulai dengan penghormatan sebesar-besarnya terhadap kedaulatan setiap partai,” jelasnya.

Kans merapatnya PPP dengan PDIP sendiri cukup terbuka. Sejak Senin hingga Selasa hari ini, PPP tengah menggelar rapat di Jogjakarta. Salah satu agendanya adalah merespons kondisi politik terbaru pasca penetapan Ganjar sebagai capres dari PDIP.

BACA JUGA: One Way Arus Balik dari Kalikangkung ke Cikopo Diperpanjang

Bukan hanya PPP yang merapatkan kebijakan partainya dalam pilpres. Parpol-parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga akan melangsungkan pertemuan.

”Insya Allah, PAN, Golkar, PPP akan bertemu dalam Silaturahmi Lebaran pada Kamis, 27 April 2023 di Jakarta,” kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi.

Viva menjelaskan, selain silaturahmi Lebaran, diakuinya akan ada pembicaraan politik. Khususnya untuk mematangkan keputusan terkait pilpres.

”Ada agenda mematangkan dalam proses pengambilan keputusan menetapkan pasangan calon yang akan diusung,” imbuhnya. Seperti diketahui, meski KIB menjadi poros pertama yang dibentuk, koalisi itu belum menetapkan capres maupun cawapres.

BACA JUGA: Megawati: Ganjar Pranowo Capres PDI Perjuangan

Selain membahas KIB, lanjut dia, silaturahmi juga akan menindaklanjuti rencana pembentukan koalisi besar yang bakal menggabungkan KIB dengan koalisi kebangsaan bersama KKIR.

Diakuinya, kans koalisi besar masih sangat relevan. Sebab, gabungan dua poros bakal menambah basis sosial dan konstituen. Sehingga paslon yang akan diusung memiliki potensi besar untuk memenangi pilpres.

”Selanjutnya akan diinfokan lebih detail dalam pertemuan nanti,” terangnya. (jpc)