RADARBEKASI.ID, BEKASI – Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) baru bakal diterapkan mulai satu Juni mendatang. Dengan begitu, waktu, jarak, hingga kecepatan kereta akan mengalami perubahan.
Hal itu diprediksi bakal berdampak pada kemacetan lalu lintas di beberapa perlintasan sebidang, sehingga dibutuhkan solusi untuk memecahkan persoalan tersebut.
Terdapat sejumlah perubahan dan penyesuaian dalam Gapeka baru nanti, diantaranya jumlah perjalanan kereta, dan jarak waktu antar kereta Commuter yang melintas di Bekasi.
Secara keseluruhan, operasional KRL bertambah 61 perjalanan menjadi 1.232 perjalanan, secara bertahap akan mengoperasikan 100 Trainset per hari.
“Di Lin Bekasi penambahan sebanyak 44 perjalanan untuk relasi Cikarang/Bekasi – Kampung Bandan via Manggarai maupun via Pasar Senen,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, Minggu (14/5).
Selain penambahan perjalanan, waktu tunggu pemberangkatan dan peningkatan kecepatan juga mengalami perubahan.
Peningkatan pelayanan Gapeka 2023 kata Anne, dilakukan dengan menambah dukungan sarana pada Lin Cikarang, dimana terjadi perubahan jumlah Trainset yang dioperasikan menjadi 28 dari jumlah sebelumnya tujuh Trainset.
“Sedangkan peningkatan rata-rata kecepatan perjalanan pada Lin Cikarang yang sebelumnya rata-rata 70 km/jam menjadi 95 km/jam,” tambahnya.
Untuk Lin Bekasi, rata-rata waktu tunggu pemberangkatan akan menjadi lebih cepat, yakni 9 menit dari rata-rata waktu tunggu sebelumnya 12 menit.
Pantauan Radar Bekasi, terjadi kepadatan lalu lintas di sejumlah ruas jalan sekitar perlintasan sebidang KA, terjadi pada jam-jam sibuk, terutama pada sore hari. Diantaranya terjadi di Jalan Ir H Juanda, dimana terdapat perlintasan sebidang tidak jauh dari area stasiun.
Ruas jalan berikutnya di Bulak Kapal Bekasi Timur, dimana ada dua perlintasan sebidang yang berjarak tidak terlalu jauh, yakni di Jalan Ampera dan Jalan Pahlawan. Dibutuhkan solusi di beberapa perlintasan sebidang ini, sebelum Double-double Track (DDT) benar-benar beroperasi dan semua perlintasan sebidang harus ditutup.
“Itu kan nanti semua perlintasan sebidang kereta harus ditutup. Nah kita lagi berusaha untuk mengusulkan ke kementerian untuk kompensasi,” kata Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Idi Susanto.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi tengah menyelesaikan pembebasan lahan di area Bulak Kapal, Bekasi Timur. Rencananya, akan dibangun flyover di perlintasan sebidang Jalan Pahlawan.
Titik lain yang mendesak untuk diberi solusi adalah perlintasan sebidang di area Bulan-bulan. Sementara ini, belum ada rencana pembangunan baik flyover maupun underpass.
“Kita sedang berusaha untuk yang di bulan-bulan, kalau bisa (pembebasan) tanah juga dari kementerian supaya kompensasinya tuntas,” tambahnya.(sur)