Berita Bekasi Nomor Satu

Duh, Running Text Asrama Haji Bekasi Diretas, Begini Alasan Pihak Asrama Haji

Tangkapan layar video singkat running text di Asrama Haji Bekasi yang diduga diretas, Kamis (25/5/2023). Foto Raiza Septianto/Radarbekasi.id

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Tulisan dalam running text di Light Emitting Diode (LED) Asrama Haji Embakarsi Jakarta-Bekasi mendadak jadi sorotan warganet usai videonya viral di media sosial.

Pasalnya video singkat berdurasi 9 detik itu bertuliskan, ‘Plt Wali Kota Bekasi Bobrok!!!’ dalam running text LED berukuran 6m × 1m. Diduga LED itu telah diretas oknum tidak bertanggungjawab.

Kejadian tersebut bertepatan saat Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto melepas jemaah calon haji di Asrama Haji Jakarta-Bekasi, Kamis (25/5/2023) sore.

BACA JUGA: Asrama Haji Bekasi Mulai Kedatangan Calhaj, Berangkatkan Dua Kloter Pertama

Pranata Humas Asrama Haji Embarkasi Jakarta – Bekasi, Fitsa Baharuddin mengatakan, pihaknya meminta maaf atas insiden tersebut.

“Sebelumnya kami atas nama UPT Asrama Haji Embarkasi Jakarta – Bekasi menyampaikan permohonan maaf dengan insiden yang baru terjadi. Itu di luar  dugaan kita, di luar kehendak kita semua,” ungkapnya.

Setelah kejadian itu, pihaknya langsung mematikan running text tersebut dan mencari penyebab peristiwa itu terjadi.

BACA JUGA: Anggota DPRD Kota Bekasi Ini Desak Plt Wali Kota Terbitkan SE Larangan Siswa Bermotor ke Sekolah

“Tadi juga kebetulan pak kepala UPT juga sedang ada di luar, tadi kita sudah berkoordinasi untuk sementara running text itu kita matikan operasionalnya sampai ada penjelasan apa penyebabnya,” kata Fitsa Baharuddin.

Baharuddin menambahkan, sebelumnya running text tersebut sedang ada perawatan berkala dari pihak ketiga lantaran ada beberapa LED yang tidak berfungsi.

“Nah selama operasional haji ini nggak ada kendala apa-apa. Nggak ada masalah apa-apa. Cuma ada tulisan Selamat Datang Jemaah Haji Jawa Barat di Embarkasi Jakarta – Bekasi. Hanya itu,” bebernya.

BACA JUGA: Aplikasi PPDB Kota Bekasi Perlu Ditinjau Ulang

Baharuddin menyayangkan peristiwa itu terjadi dan pihaknya masih menunggu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat untuk melakukan diskusi langkah ke depan apa yang akan dilakukan.

“Kami belum bisa menyampaikan penyebabnya apa, siapa pelakunya, mungkin nanti saya diskusikan dengan pak kepala. Apakah ini perlu kita teruskan ke yang berwajib atau seperti apa, yang jelas kita harus tahu dulu penyebabnya seperti apa,” pungkasnya. (rez)