Berita Bekasi Nomor Satu

KCD Belum Dapat Arahan Soal Bantuan Pendidikan di Sekolah Swasta  

ILUSTRASI: Sejumlah siswa SMA Tulus Bhakti Kota Bekasi mengikuti pembelajaran di kelas. KCD Pendidikan Wilayah III belum mendapatkan arahan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terkait kelanjutan program bantuan pendidikan di sekolah swasta bagi siswa yang tak lolos seleksi masuk sekolah negeri melalui jalur Afirmasi (KETM) pada PPDB jenjang SMA/SMK sederajat tahun ajaran 2023/2024. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III belum mendapatkan arahan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat terkait kelanjutan program bantuan pendidikan di sekolah swasta bagi siswa yang tak lolos seleksi masuk sekolah negeri melalui jalur Afirmasi (Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA/SMK sederajat tahun ajaran 2023/2024.

“Kita bercermin dengan tahun lalu ya, artinya jika memang regulasi tersebut belum dicabut ada kemungkinan program bantuan ini akan berlanjut. Kami untuk sementara ini memang belum mendapatkan arahan lebih lanjut terkait program tersebut,” ujar Analis Kebijakan Bidang Pengawasan KCD Pendidikan Wilayah III, Nurdin kepada Radar Bekasi, Kamis (15/6/2023).

Pada 2022 lalu, bantuan tersebut diberikan bagi 482 siswa di 80 sekolah swasta. Setiap peserta didik mendapatkan bantuan pendidikan sebesar Rp2 juta. Data yang dihimpun KCD Pendidikan Wilayah III, pendaftar tahap pertama PPDB tercatat 42.158 siswa. Rinciannya, SMA sebanyak 25.166 siswa dan SMK sebanyak 16.992 siswa. Adapun daya tampung pada tahap pertama sebanyak 20.382 siswa. Setelah melalui proses, tercatat sebanyak 21.776 siswa dinyatakan tidak lolos dalam seleksi.

BACA JUGA: Prapendaftaran PPDB Kota Bekasi, Pendaftar Terkendala Syarat KK Barcode

Sementara, Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi, Ayung Sardi Dauly menyampaikan, program bantuan pendidikan bagi siswa yang melanjutkan ke sekolah swasta karena tidak lolos PPDB jalur KETM sempat diterima beberapa siswa.

“Ya program bantuan sempat diterima di beberapa sekolah swasta, termasuk sekolah saya saat ini,” jelasnya.

Menurutnya, setiap siswa hanya menerima satu kali bantuan. Selanjutnya pihak sekolah swasta membantu biaya pendidikannya. “Hanya diberikan sekali, jadi lebih lanjutnya dilakukan subsidi silang dan kebijakan yayasan untuk membantu,” pungkasnya. (dew)