Berita Bekasi Nomor Satu

Yayasan Pendidikan Al Muslim Gelar Wisuda Al-Qur’an bagi 483 Siswa

KALUNGKAN MEDALI: Ketua Yayasan Pendidikan Al Muslim, Gerry Salahudin Nasution, mengalungkan medali kepada siswa saat wisuda Al-Qur’an metode Tilawati, Tarjamah Lafzhiyyah, dan Tahfiz tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK di Gedung Pertemuan Graha Bintang Mustikajaya, Rabu (21/6/2023). EKO ISKANDAR/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI Yayasan Pendidikan Al Muslim Tambun Kabupaten Bekasi menyelenggarakan wisuda Al-Qur’an metode Tilawati, Tarjamah Lafzhiyyah, dan Tahfiz tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. Mengangkat tema “Mewujudkan Generasi Qur’ani yang Berakhlakul Karimah dan Rahmatan Lil ‘Alamin”,  kegiatan berlangsung di Gedung Pertemuan Graha Bintang Mustikajaya, Rabu (21/6/2023).

Dalam kesempatan itu, sejumlah siswa dari unit SD sampai SMA diberikan penghargaan. Menurut Koordinator Tilawati Yayasan Pendidikan Al Muslim, Lukmanul Hakim, wisuda Al-Qur’an metode Tilawati, Tarjamah Lafzhiyyah, dan Tahfiz dilaksanakan setiap tahun. Pada 2023 ini sudah memasuki tahun ke-15.

“Hari ini kita mewisuda ada kurang lebih 483 siswa. Bahkan ada siswa berprestasi di unit TK yang memang luar biasa sudah mencapai pada jenjang di atas level yang sudah kita targetkan,” jelas Lukmanul.

Lukmanul berpesan kepada siswa yang diwisuda agar tidak bosan untuk menghafal dan istikamah dalam membaca Al-Qur’an. Dengan demikian, sang anak dapat memberikan keberkahan bagi orangtuanya di dunia maupun di akhirat bisa mengalungkan jubah kebesaran.

Selain itu, juga dapat memberikan keberkahan bagi guru yang telah berjuang mengajarkan siswa belajar Al-Qur’an mulai dari jenjang paling dasar sampai tinggi. Ia juga pesan kepada masyarakat umum bahwa Al-Qur’an bukan hanya dipelajari di dunia saja, tetapi kelak di akhirat.

“Harapannya masyarakat termotivasi dengan adanya pembelajaran di Yayasan Al Muslim. Karena Yayasan Al Muslim masih sangat istikamah atau konsisten untuk selalu menggunakan metode yang kami pakai tentunya di pelajaran Al-Quran dan Tahfiz,” ungkapnya.

Menurutnya, siswa yang diwisuda Al-Qur’an secara teori sudah selesai dan bacaan sudah khatam.  Kemudian untuk jenjang Tahfiz sudah masuk pada juz 10.

“Kita masih mencoba untuk terus memberikan yang terbaik untuk siswa kita menghafal terutama di tahfiznya itu harapannya 30 juz sudah selesai,” ucapnya.

BACA JUGA: Bunda PAUD Jabar Atalia Praratya Apresiasi Pendidikan di PG-TK Al Muslim

Dikatakan, Yayasan Pendidikan Al Muslim memberikan perlakuan khusus bagi siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Yakni dengan mengelompokkan dengan bimbingan guru dan wali kelas.

“Khusus Tahfiz kemampuan di atas rata-rata ada kelas khusus. Kurang lebih ada 120 an siswa yang kemampuannya di atas rata-rata,” katanya.

Belajar Tilawati maupun Tahfiz di Yayasan Pendidikan Al Muslim fleksibel. Tidak mesti di kelas, tetapi bisa di kebun, rumah pohon, maupun aula yang berada di lingkungan yayasan.

“Pokoknya kita cari tempat untuk belajar bagi anak-anak itu nyaman,” ucapnya.

Ia tak memungkiri, bahwa proses pembelajaran yang selalu di kelas akan membuat siswa cepat bosan. Pembelajaran yang dilakukan di luar kelas akan mempengaruhi siswa dalam belajar.

“Anak-anak butuh kenyaman tempat. Jadi ketika mereka ditempatkan di ruang yang tidak nyaman, tentunya sangat berdampak. Kasarnya belajarnya juga jadi lambat. Tetapi jika di suasana yang baru atau beda dari biasanya akan memotivasi semangat belajar luar biasa,” tuturnya.

Ketua Yayasan Pendidikan Al Muslim, Gerry Salahudin Nasution, mengungkapkan pihaknya berpesan kepada wisudawan Al Qur’an agar dapat meningkatkan semangat belajar serta memperbaiki bacaan. Selain itu, dapat menambah hafalan dan kemampuan penerjemahannya lebih baik lagi.

“Supaya jangan berhenti di sini, walaupun nanti mungkin sudah tidak bersekolah di Al Muslim,” ungkap Gerry.

BACA JUGA: Yayasan Al Muslim Menumbuhkan Sikap Saling Positif di Kalangan Pegawai

Sampai saat ini Yayasan Pendidikan Al Muslim berkomitmen membentuk generasi pecinta Al Qur’an. Menurut Gerry, hal itu sesuai dengan misi Yayasan Pendidikan Al Muslim yakni “Membangun dan menyelenggarakan sistem pendidikan yang komprehensif yang menyiapkan lulusannya untuk menjadi generasi muslim yang berkemampuan sebagai khalifatullah fil ardl yang rahmatan lil alamin dan berakhlakul karimah”.

“Semangatnya kita ingin menciptakan generasi muda yang kedepannya nggak cuma pintar, jago teknologi, tetapi juga memiliki basic Al-Qur’an dengan baik,” ujar Gerry.

Lebih lanjut disampaikan Gerry, ada tiga tantangan dalam pembelajaran Al-Qur’an. Pertama, ujar dia, mencari metode yang tepat untuk digunakan.

“Banyak metode membaca Al-Qur’an itu macam-macam. Kita perlu mencari sesuatu yang  applicable. Gampang artinya nggak perlu pengajar atau guru yang musti hafal sekian. Bisa bertahap gurunya sambil mengajar bisa meningkatkan kemampuannya,” katanya.

Kemudian kedua terkait pengajarnya yang harus memahami metode pembelajaran yang tepat. Ketiga, menggugah keinginan anak-anak untuk belajar.

Asisten Direktur Tilawati Nasional dan Internasional, Mohammad Toha Mahsun, mengungkapkan dirinya mengajak semua pihak untuk mendoakan para guru Al-Qur’an agar diberikan panjang umur, rezeki yang berkah, berziarah ke makam di Mekkah dan Madinah, serta tempat tinggal.

“Beliau (Kiai Umar Jaeni, Red) memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi dari SD, SMP, SMA, dan SMK Al Muslim Tambun atas wisuda yang ke-10 di usia yang 40 tahun menggali potensi generasi-generasi muslim di dunia ini, khususnya di Kabupaten Bekasi sekitarnya. Semoga Al Muslim membawa keberkahan untuk umat dan kita semuanya,” ungkap Umar, mewakili Direktur Eksekutif Pesantren Al-Qur’an Nurul Falah, Kiai Haji  Umar Jaeni.

Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, mengapresiasi Yayasan Pendidikan Al Muslim atas komitmennya dalam memberikan pembelajaran Al-Qur’an. Dani berharap, pembelajaran Al-Qur’an di Yayasan Pendidikan Al Muslim dapat menjadi contoh bagi yayasan pendidikan Islam lainnya di Kabupaten Bekasi.

“Ya, ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lain khususnya di lingkungan yayasan pendidikan Islam untuk menerapkan pembelajaran Al-Qur’an yang komprehensif seperti ini, sehingga kita bisa mencetak generasi Qur’ani dan generasi penerus yang memang unggul mulai dari pondasi akhlak, moral dan spiritualitasnya,” ujar Dani. (oke)