RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Inara Rusli bersyukur atas dua piala Silet Awards 2023 yang diterimanya, Sabtu (1/7/2023) malam. Inara memenangkan dua kategori, yaitu Kehidupan Tersilet dan Asmara Tersilet, dikutip dari POJOK SATU (Radarbekasi.id Group).
Inara Rusli menuliskan ucapan terima kasih kepada banyak pihak yang pernah dan masih hadir di kehidupannya. Termasuk sang mantan suami, Virgoun.
“Buat kamu yang sudah pernah isi hari-hari aku selama 10 tahun lamanya, aku tetap berterima kasih sama kamu atas pelajaran hidup yang telah diberikan,” tulisnya di akunnya @mommy_starla, Sabtu (1/7/2023).
BACA JUGA: Inara Rusli Sebut Alasannya Ungkap Publikasi Perselingkuhan Virgoun
Inara Rusli pun tak memungkiri bahwa ia pernah mencintai Virgoun. “Biar gimanapun cinta itu pernah ada, dan enggak ada yang aku sesalin sedikitpun. Karena semuanya adalah bagian dari perjalanan aku untuk bisa sampai di posisi saat ini,” ungkpanya.
Inara juga mengatakan tak pernah menyangka mendapatkan dua penghargaan sekaligus, meski piala jadi kontroversi karena diberikan karena dirinya korban perselingkuhan.
“Maasyaallah Tabarakallah. Enggak nyangka bisa dapat dua kategori sekaligus Asmara Tersilet dan Kehidupan Tersilet. Makasih ya @silet_indigo,” sebutnya.
BACA JUGA: Cerita Inara Rusli, Diselingkuhi dan Dipaksa Minta Maaf
“Juga buat teman-teman, kerabat, saudara-saudara, yang enggak bisa aku sebutin satu per satu saking luar biasa banyaknya cinta dari kalian sampai speechless aku tu,” jelasnya.
Kepada netizen juga dia ucapkan terima kasih. “Dan pastinya enggak lupa juga buat teman-teman netizen, baik itu lovers atau haters, aku tetap cinta kalian, berterima kasih sama kalian,” jelasnya.
“Karena tanpa dukungan dan hujatan aku enggak akan punya mental setangguh ini untuk bisa ada di titik saat ini,” sambungnya.
BACA JUGA: Inara Rusli Buka Cadar, Warganet: Spek Bidadari Gini Disia-siakan
Pun, dia meyakinkan penghargaan diharapkannya bisa menjadi penyemangat kaum perempuan yang memiliki nasib sama seperti dirinya.
“Jadi korban selingkuh enggak bisa dipilih dan enggak ada yang mau milih juga. Tapi bisa jadi contoh pembelajaran buat pelakunya bahwa korban enggaj selamanya jadi objek penderitaan,” pungkas Inara Rusli. (jpc)