Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Jemaah Bekasi Datang Hari Ini

Illustrasi : Seorang calon jemaah haji (calhaj) asal Kabupaten Bekasi, tertidur saat mengikuti acara pemberangkatan, di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Komplek Perkantoran Bupati Bekasi, Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, belum lama ini. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Rasa haru dan gembira terpancar di raut wajah ratusan jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok terbang (Kloter) 2, saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Jakarta Bekasi, selasa malam sekira pukul 20.20 WIB. Dalam rombongan tersebut terdapat tiga jemaah Tanazul, dari Jakarta dan Kota Bekasi. Usai diterima oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan diberikan air zam-zam, jemaah langsung bertolak ke daerah asal.

Setibanya di asrama haji, jemaah diterima oleh PPIH di aula asrama. Seremoni penerimaan kedatangan jemaah tahun ini dipersingkat waktunya, jemaah bergegas menuju bus yang akan mengantar mereka ke daerah asal setelah menerima air zam-zam dan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah haji (K3JH) dari petugas.

Rombongan jemaah asal Kabupaten Cianjur datang lebih dulu dibandingkan rombongan kloter pertama. Pasalnya, pesawat yang membawa jemaah kloter pertama asal Kabupaten Garut mengalami delay selama satu jam dari jadwal yang sudah ditentukan.

“Debarkasi Bekasi ini menerima kedatangan jemaah pertama dari (kloter) JKS-02, itu dari Cianjur,” kata Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Barat, Boy Hari Novian, Selasa (4/7).

Jemaah dan petugas berjumlah 480 orang. Terdapat tiga jemaah Tanazul atau yang pulang lebih awal, dua dari Jakarta, dan satu dari Kota Bekasi. Jemaah Kota Bekasi tersebut diketahui berasal dari kloter 59.

Boy mengatakan bahwa jemaah Tanazul ini pulang lebih awal dengan beberapa alasan, diantaranya sakit hingga memiliki tugas dinas yang tidak bisa ditinggalkan dalam waktu dekat.

Dari total jemaah kloter dua yang diberangkatkan beberapa waktu lalu, dua diantaranya meninggal dunia, dan satu masih dalam perawatan di RS Makkah. Satu Jemaah yang masih dalam perawatan RS tersebut belum laik terbang untuk kembali ke tanah air.”Ketika sudah laik terbang akan kita langsung berangkatkan ke Indonesia,” ungkapnya.

Jemaah yang datang pada gelombang pertama masih menerima lima liter air zam-zam dari asrama haji untuk dibawa pulang ke rumah masing-masing. Sisa lima liter air zam-zam yang belum diterima akan dikirimkan langsung melalui Kantor Kemenag di tiap kota atau kabupaten di Jawa Barat.

Dipastikan, jemaah yang tiba pada gelombang kedua akan menerima langsung 10 liter air zam-zam dari petugas di asrama haji untuk dibawa pulang.”Untuk gelombang kedua itu sudah langsung mendapat sebanyak 10 liter,” tambahnya.

Jemaah dalam keadaan sakit dan tidak laik terbang akan ditunda kepulangannya, sampai dinyatakan laik terbang. Sampai dengan Senin (3/7) kemarin, ada 88 jemaah dari Jawa Barat yang masih dalam perawatan di Arab Saudi.

“Mudah-mudahan nanti semua sudah sehat saat kembali ke tanah air. (Faktor) kelelahan fisik, karena ibadah haji ini ibadah fisik,” kata Kabid Kesehatan PPIH Embarkasi Jakarta-Bekasi, Resi Arisandi.

Jemaah akan langsung diterbangkan kembali ke tanah air saat kondisinya dinyatakan lain jalan, sampai pada pemulangan jemaah di kloter terakhir. Jika kondisinya belum juga dinyatakan laik terbang, jemaah akan tetap difasilitasi oleh petugas haji Indonesia yang berada di Arab Saudi.

Jemaah yang tiba di asrama haji diberikan buku K3JH sebelum kembali ke daerah asal masing-masing. Kesehatan jemaah akan dipantau selama 14 hari kedepan.”Nanti kita pantau selama 14 hari setelah kepulangan dari Arab Saudi,” tambahnya.

Total ada 61 jemaah dari Provinsi Jawa Barat yang meninggal dunia selama periode haji tahun ini. Empat diantaranya berasal dari Kabupaten Bekasi, dua lainnya dari Kota Bekasi.

Sementara itu, Dari Jakarta, koordinator Media Center Haji PPIH Pusat Dodo Murtado mengatakan, pada hari pertama pemulangan jemaah kemarin, tercatat 6.961 jemaah kembali ke tanah air. Hari ini (5/7) atau hari kedua pemulangan, akan ada 6.682 jemaah dan petugas dari 16 kloter yang tiba.

Pihaknya terus mengingatkan aturan barang bawaan yang boleh dan tidak boleh dibawa jemaah selama penerbangan. Jika ada pelanggaran, petugas akan membongkar koper jemaah. Satu hal yang baru tahun ini, jemaah mendapat jatah air zamzam sebanyak 10 liter per orang. Sebelumnya hanya 5 liter per jemaah.

’’Air zamzam diterima jemaah di embarkasi atau asrama haji,’’ katanya. Dengan penambahan itu, jemaah tak perlu lagi nekat membawa air zamzam di koper bagasi atau tas kabin.

Sementara itu, dari Arab Saudi, anggota Amirul Haj dari unsur kesehatan Sudoyo menyebut tantangan penyelenggaraan haji tahun ini cukup berat. Pasalnya, haji musim 2023 adalah haji perdana setelah dunia lepas dari pandemi Covid-19. Kuota haji dari seluruh negara kembali normal setelah pada 2020 dan 2021 tidak ada pemberangkatan jemaah serta kuota 50 persen pada 2022.

’’Akibat akumulasi dari semua itu, semakin banyak jemaah yang tertunda keberangkatannya,’’ jelasnya di Madinah kemarin. Karena itu, wajar apabila haji tahun ini porsi jemaah lansia cukup banyak.

Sudoyo mengatakan, menurut data siskohat kesehatan, ada lebih dari 61 ribu jemaah lansia. Jumlah tersebut merupakan angka lansia terbanyak dalam 10 tahun terakhir penyelenggaraan ibadah haji. Untuk itu, pemerintah tak hanya menyiapkan dokter dan perawat, tapi juga membawa tenaga promosi kesehatan. (sur/omy/wan/c18/fal)