RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mayoritas lulusan SMK saat ini memilih bekerja, sisanya kuliah dan wirausaha. Hal itu terungkap dari data yang disampaikan sejumlah sekolah di wilayah Bekasi.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 15 Kota Bekasi, Dhani Irawan, menyampaikan pihaknya telah memberikan surat keterangan lulus (SKL) untuk keperluan mencari kerja maupun kuliah.
“Karena ijazah belum dibagikan, maka sejak pengumuman kelulusan siswa sudah kami bekali SKL untuk melamar atau melanjutkan kuliah,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (11/7).
Pada tahun ini, SMKN 15 Kota Bekasi meluluskan sebanyak 279 siswa. Secara persentase, 60 persen lulusan memilih langsung bekerja. Sisanya, melanjutkan kuliah maupun wirausaha.
Namun demikian, Dhani belum dapat merinci jumlah siswa yang sudah diterima bekerja di industri atau perusahaan. Sebab, belum semua lulusan melapor ke pihak sekolah.
Yang jelas, kata dia, daya serap lulusan ke dunia kerja tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya. Bahkan melalui Sistem Ijon ada beberapa siswa yang belum lulus, tetapi sudah diterima bekerja.
Sistem ijon merupakan perwujudan konsep cerdas dan taktis yang merangkum minimal empat strategi dasar link and match. Siswa yang diterima bekerja melalui Sistem Ijon merupakan peserta didik yang memiliki kompetensi dan karakter sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Itu semua dapat terlihat melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dijalani siswa.
“Sistem Ijon itu biasanya dilihat saat siswa PKL, jadi dari kegiatan PKL industri sudah melihat kemampuan atau karakteristik siswa tersebut. Karena sesuai maka mereka sudah mau merekrut siswa tersebut meskipun saat itu statusnya belum lulus, jadi setelah lulus siswa tersebut sudah bisa langsung bekerja,” tuturnya.
BACA JUGA: Peluang Kerja Masih Minim, Lulusan SMK Harus Lebih Aktif Cari Informasi
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menyelengarakan bursa kerja. Kegiatan ini untuk membantu lulusan mendapatkan informasi pekerjaan sesuai dengan kualifikasinya.
“Kami berencana untuk mengadakan job fair pada 20 Juli mendatang, ini bisa dimanfaatkan para lulusan yang belum memiliki peluang bekerja,” terangnya.
Sementara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri dan Masyarakat SMKN 2 Cikarang Barat, Euis Khoirunnisa, mengatakan tahun ini SMKN 2 Cikarang Barat meluluskan 510 siswa. Dari jumlah lulusan, sekitar 70 persen memutuskan untuk bekerja. Pihaknya berencana melakukan survei kepada sejumlah lulusan.
“Kami akan melakukan survei kepada sejumlah lulusan, mengingat sepertinya animo sejumlah perusahaan cukup tinggi untuk merekrut lulusan tahun ini,” jelasnya.
Survei atau proses pendataan akan dilakukan setelah tiga bulan kelulusan siswa. Nantinya akan diketahui jumlah lulusan siswa yang terserap dalam dunia kerja.
“Tiga bulan setelah hasil kelulusan diumumkan atau penerimaan ijazah, kami akan melakukan survei berapa banyak siswa yang terserap dalam dunia kerja,” tuturnya.
Sementara ini berdasarkan permintaan rekrutmen dari sejumlah perusahaan, seperti PT Omron Manufacturing of Indonesia, PT Aice, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) dan beberapa perusahaan lainnya, sudah cukup banyak menyerap lulusan di 2023.
“Kami bekerjasama dengan sejumlah perusahaan dan dari beberapa perusahaan tersebut memang sudah cukup banyak menyerap lulusan siswa di tahun ini,” terangnya.
Ia meyakini, daya serap lulusan ke dunia pada tahun ini meningkat. Sebab, banyak perusahaan yang membuka lowongan kerja pascapandemi Covid-19. (dew)