Berita Bekasi Nomor Satu

Modul Ajar Harus Dibuat Menarik

ILUSTRASI: Guru memberikan materi saat kegiatan beajar mengajar di SDN 6 Pekayon Kota Bekasi, beberapa waktu lalu. Modul ajar harus dibuat menarik dan mudah dipahami oleh siswa. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASi.ID, BEKASI – Penyusunan modul pembelajaran merupakan harus dilakukan oleh guru sebagai persiapan memasuki tahun ajaran baru.  Modul ajar harus dibuat menarik dan mudah dipahami oleh siswa.

Diketahui, tahun ajaran baru 2023/2024 akan dimulai pada 17 Juli 2023.  Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bekasi, Prawiro Sudirjo, mengatakan bahwa penting bagi guru sebagai persiapan memasuki tahun ajaran baru adalah menyusun modul pembelajaran.

“Ada yang perlu diperhatikan oleh guru di sekolah ketika memasuki tahun ajaran baru, yaitu modul pembelajaran berupa model dan perangkatnya,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (12/7).

Modul ajar adalah perangkat ajar berupa dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu topik berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).

“Dalam ATP  ini dibutuhkan buku perkembangan siswa, buku guru, agenda guru, tema pembelajaran berbasis proyek, instrumen pretest, dan inovasi pembelajaran,” jelasnya.

Dalam setiap tahunnya dibutuhkan hal baru dalam menyusun modul pembelajaran. Dengan demikian, siswa memiliki hal baru, suasana, dan ilmu yang berkembang.

“Harus lebih fresh supaya tidak membosankan. Guru dituntut harus kreatif dan inovatif mengikuti perkembangan zaman, misalnya dengan rajin melihat berita yang viral di media sosial. Guru bisa menghubungkan dengan tema pelajaran, mengaitkan hobi siswa dengan tema pelajaran. Juga menggunakan metode pembelajaran berbasis projek atau berbasis discovery learning,” tuturnya.

BACA JUGA: Kasus di SMPN 7 Kota Bekasi, Oknum Guru PNS Disanksi Turun Jabatan dan Staf Sekolah Dipecat

Untuk bisa memicu kreativitas guru saat ini, sekolah dapat melakukan kegiatan In House Training dengan menghadirkan berbagai narasumber.

“Kehadiran narasumber ini bisa sebagai pemantik, agar guru-guru terpicu dan terpacu membuat modul pembelajaran yang lebih fresh,” katanya.

Sementara, Kepala SMA Tulus Bhakti (TB) Kota Bekasi, Margo Cahyono, menyampaikan bahwa memasuki tahun ajaran baru dibutuhkan hal baru khususnya dalam modul pembelajaran.

“Pembaharuan memang dibutuhkan setiap memasuki tahun ajaran baru, kami selalu update mengenai isi materi dalam setiap modul pembelajaran,” jelasnya.

Margo mengatakan agar ada pembaharuan dalam modul pembelajaran, guru diminta untuk mereview atau menelaah modul pembelajaran yang sebelumnya.

“Biasanya kami meminta guru untuk mereview modul pembelajaran lama, agar yang dibuat tidak sama dan tidak monoton. Lebih bagusnya adalah bisa lebih disempurnakan dan dilengkapi untuk tahun ajaran berikutnya, ” tuturnya.

BACA JUGA: Mahasiswa Bebas Pilih Metode

Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan In House Training kepada seluruh guru. Menurutnya, kegiatan tersebut penting untuk memacu kreativitas dan inovasi guru.

“Kami dalam waktu dekat akan melaksanakan In House Training, dimana menurut kami ini sangat penting bagi guru agar mereka memiliki kreativitas dan inovasi yang lebih fresh,” ucapnya.

Seperti disampaikan saat ini sejumlah guru sudah menyiapkan modul pembelajaran yang akan diterapkan di tahun ajaran baru.

“Saat ini sudah dibuat, namun progresnya masih 60 persen belum tuntas. Untuk target penyelesaian, sekolah memberikan waktu sampai satu minggu setelah masuk tahun ajaran baru progresnya tuntas 100 persen,” pungkasnya. (dew)