RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengaku tidak masalah dengan rencana pemanggilan dewan kehormatan parpolnya pada awal Agustus 2023.
Diketahui, Dewan Kehormatan PDIP bakal memanggil Budiman menyusul pertemuan aktivis ’98 itu dengan Ketua Umum Gerindra sekaligus Bakal Capres 2024 Prabowo Subianto.
“Enggak ada masalah. Saya kira diskusi dengan partai enggak apa-apa, dipanggil,” kata Budiman saat dihubungi awak media, Kamis (20/7/2023).
BACA JUGA: Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo Subianto, Elite PDIP Ini Bereaksi Keras
Inisiator Undang-Undang Desa itu mengaku sebenarnya sering berkomunikasi dengan pengurus DPP PDIP membahas berbagai isu.
Dari situ, Budiman mengaku siap memenuhi panggilan dewan kehormatan partai berlambang Banteng moncong putih itu demi kepentingan klarifikasi.
“Oh, iya, yang saya enggak siap itu kalau misalnya saya dipanggil KPK. Buat apa dipanggil KPK, wong, enggak korupsi,” kata Budiman.
Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun menyebut pihaknya bakal memanggil Budiman pada awal Agustus menyusul pertemuan aktivis ’98 itu dengan Ketua Umum Gerindra sekaligus Bakal Capres 2024 Prabowo Subianto. “Awal Agustus,” kata Komarudin kepada awak media, Kamis.
Dia mengatakan PDIP memanggil Budiman demi kepentingan klarifikasi karena kader partai berlambang Banteng moncong putih tidak bisa bermanuver menyambut Pilpres 2024.
Sebab, PDIP melalui ketua umum mereka Megawati Soekarnoputri sudah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai Bakal Capres 2024.
BACA JUGA: Effendi Simbolon Sebut Prabowo Cocok Nakhodai RI, PDIP Bereaksi Keras
“Partai sudah mengumumkan resmi calon, kok, kader-kader partai masih coba lagi main akrobat sana sini dengan berbagai argumentasi. Itu, kan, enggak benar,” ujar Komarudin.
Legislator Komisi II DPR RI itu mengatakan Budiman tidak bisa berlindung dengan alasan pribadi dan tidak membawa embel partai ketika bertemu Prabowo.
PDIP, kata Komarudin, bakal tetap memanggil Budiman untuk dimintai klarifikasi seperti dilakukan partai kepada Effendi Simbolon.
“Tidak ada itu orang pribadi-pribadi. Begitu juga kemarin Pak Effendi Simbolon bilang pribadi, kami panggil juga, kan,” katanya. (jpnn)