RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kepolisian Polrestabes Semarang menangkap seorang ibu penjual bayi asal Bekasi. Penjualan bayi tersebut disinyalir lantaran sang ibu bayi memiliki utang Rp 30 juta.
Kejadian tersebut diketahui setelah sang ibu bayi melaporkan perbuatannya ke Kepolisian. Sehingga pihak kepolisian mencari pembeli bayi dan berhasil mengamankan, baik penjual dan pembeli bayi.
Wakapolrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, seorang ibu asal Bekasi, Jawa Barat, tega menjual anak kandungnya sendiri yang masih berusia 14 hari.
BACA JUGA: Tersangka EO Ngaku Terlilit Utang
Ibu berinisial HI (29 tahun) itu mengaku sedang butuh uang karena terlilit utang. Pembeli bayinya adalah perempuan berinisial AP (39), warga Mranggen, Demak.
Keduanya menjadi tersangka dalam kasus ini. Namun tidak dilakukan penahanan, baik penjual maupun pembeli, karena melihat bayi butuh ASI ibunya.
“Perbuatan tersebut dilakukan karena tersangka 1, yakni ibu dari bayi tersebut terlilit utang dan bingung cara mengembalikan. Kemudian dia posting di FB (Facebook) dengan menawarkan bayi untuk diadopsi. Kemudian tersangka dua merespons lewat inbox FB,” ucapnya.
BACA JUGA: Terlilit Utang Koin Digital Rp3,5 M, Asuransi Kematian Rp15 M, Wahyu Rekayasa Kecelakaan Tabrak Lari
Keduanya, kemudian sepakat dengan harga Rp 30 juta. Mereka lalu bertemu di hotel di daerah Tugu Kota Semarang pada 11 Juli 2023 untuk melakukan transaksi.
“Tersangka 1 menerima Rp 30 juta dari tersangka 2 untuk pembelian anaknya. Kemudian tersangka pulang ke Bekasi. Sesampainya di Bekasi, HI bertemu dengan suaminya yang terus menanyakan keberadaan anaknya. Akhirnya, ia menyesal dan meminta AP untuk mengembalikan anak laki-lakinya,” ujarnya.
Tetapi, lanjut dia. Saat dihubungi pembeli tidak aktif sehingga ibu penjual melaporkan perbuatannya ke kepolisian.
BACA JUGA: Raisya Bayi Obesitas 15 Kg Bakal Dirujuk ke RSCM
“Keduanya sudah diamankan dan sudah dimediasikan. Tidak kita lakukan penahanan karena keduanya koperatif,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bekasi, Satia Sriwpijayanti mengaku, hingga saat ini belum ada info terkait hal tersebut.
“Ya tapi saya sudah tahu kasus tersebut. Saya akan cari di wilayah. Nanti kalau ditemukan saya akan kabari,” tukasnya. (pay)











