RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seorang pencari kerja (pencaker) berhasil menyelamatkan diri dari penipuan lowongan kerja (loker) di Galaxy, Bekasi Selatan, Selasa (25/7/2023). Sempat diminta uang Rp 1,5 juta, pencaker itu akhirnya kabur diselamatkan oleh driver ojek online.
Berikut 5 modus penipuan loker yang kerapa menyasar para pencaker:
1.Informasi Kantor Perusahaan Tidak Jelas
Meski anda melayangkan aplikasi lamaran melalui online atau media sosial, pastikan kantor perusahaan yang dituju jelas alamat perusahaannya. Bila ada panggilan untuk wawancara cocokkan kembali antara alamat, nama perusahaan, dan kantor wawancaranya.
BACA JUGA: Driver Ojol Ini Selamatkan Pencaker di Galaxy Bekasi Selatan, Begini Ceritanya
2.Tawaran Gaji Tidak Masuk Akal
Meski pun sangat membutuhkan pekerjaan, jangan mudah tergoda dengan gaji yang ditwarkan tidak masuk akal. Misalnya, mendapatkan pekerjaan dengan upah Rp10 juta dalam sepekan.
Besaran gaji memang salah satu orientasi dalam bekerja, namun sebaiknya bijak dalam menyaring informasi lowongan di media sosial.
3. Meminta Data Pribadi Tidak Resmi
Permintaan data pribadi dan CV akan menjadi pembahasan saat proses wawancara oleh HRD perusahaan. Jika ada yang menghubungi pencari kerja melalui kontak pribadi (SMS, WhatsApp, atau telepon), kemudian meminta data pribadi, sebaiknya mulai waspada.
BACA JUGA: Lihat Nih, Antrean Ribuan Pencaker Padati Job Fair 2023 di Stadion Patriot
4. Cek Terlebih Dahulu Alamat Perusahaan
Modus penipuan menggunakan alamat palsu atau lokasi yang tidak dikenali. Mengecek terlebih dahulu (cross check) lokasi sebelum mengikuti wawancara merupakan sikap berhati-hati.
Modus penipuan lowongan kerja itu mirip dengan kasus customer ojol, di mana dia dipaksa membayar sejumlah Rp 1,5 juta ketika sesi wawancara. Lebih lanjut lagi, customer ojol tersebut seolah disekap dan tidak boleh keluar dari ruangan (ruko) tempat wawancara. (rbs)











