Berita Bekasi Nomor Satu

Rapat Parpol Besar di Pakistan Dibom, 44 Tewas, Ratusan Luka-Luka

Ledakan dalam acara pertemuan Partai Jamiat Ulema-e-Islam di Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. (Foto: Unsplash)

RADARBEKASI.ID, PAKISTAN – Pertemuan besar partai Jamiat Ulema-e-Islam (JUI-F) di Pakistan berhenti seketika. Pertemuan yang dipimpin Maulana Fazlur Rehman di Khar, ibu kota Distrik Bajaur, Khyber Pakhtunkhwa, itu dihentikan oleh sebuah suara ledakan. Akibatnya, 44 orang dilaporkan meninggal dan ratusan orang luka-luka, termasuk anak-anak.

Dilansir dari The Guardian, polisi setempat mengatakan bahwa ledakan di Distrik Bajaur yang berbatasan dengan Afghanistan itu kemungkinan disebabkan oleh bom bunuh diri. Akan tetapi, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri itu.

Dari rekaman video yang diunggah The Associated Press itu menunjukkan orang-orang yang terluka dibawa ke rumah sakit dari tempat kejadian menggunakan ambulans. Situasi saat itu begitu panik.

BACA JUGA: Viral, Ledakan Kuat dan Mengerikan di Blitar, Ada Potongan Tubuh Korban di Reruntuhan Bangunan

“40 jenazah dan 150 luka-luka dibawa ke rumah sakit Markas Distrik di Bajaur,” ujar Petugas kesehatan Distrik Dr Muhammad Faisal yang dikutip dari The Guardian.

Muhammad Faisal memprediksi jumlah korban tewas bisa saja bertambah. Sebab ada 20 orang korban luka yang kondisi begitu kritis.

Atas kondisi itu, Menteri Kesehatan Provinsi Khyber Pakhtunkhwa Riaz Anwar mengumumkan kondisi dalam keadaan darurat. Sejumlah pasien di rumah sakit dipindahkan dengan helikopter ke rumah sakit Kota Peshawar. Riaz Anwar pun menyatakan korban meninggal mencapai 44 orang.

BACA JUGA: Aquarium Terbesar di Dunia Pecah, Ledakannya Terdengar Seperti Tsunami

Saad Khan, petugas darurat Distrik Bajaur, mengatakan bahwa ledakan dahsyat itu terjadi ketika para pemimpin Partai JUI-F sedang berpidato dalam pertemuan parpol itu yang berlangsung di Khar.

Maulana Ziaullah Jan, seorang pemimpin JUI-F di wilayah Khar, dilaporkan turut menjadi korban tewas dalam ledakan itu.

Adam Khan, salah satu korban luka atas ledakan itu terkena serpihan di kaki dan kedua tangannya. Dia mengatakan, ledakan terjadi sekitar pukul 16.00 waktu setempat.

BACA JUGA: Densus 88 Antiteror Selidiki Ledakan Bom di Polsek Astana Anyar

“Ada debu dan asap di sekitar. Dan, saya berada di bawah beberapa orang entah dari mana yang juga terluka. Saya hampir tidak bisa berdiri. Hanya melihat kekacauan dan beberapa anggota badan yang berserakan,” kata Adam Khan.

Untuk diketahui, rapat dan pertemuan parpol itu bagian dari rangkaian menuju Pemilu di Pakistan yang berlangsung pada Oktober mendatang.

“Kami mengutuk serangan brutal terhadap pekerja dan kepemimpinan kami karena pemilihan umum di Pakistan semakin dekat. Para militan menciptakan ketakutan dan mulai menargetkan pertemuan politik,” kata Kamran Murtaza, seorang senator JUI-F yang dikutip dari The Guardian.

BACA JUGA: Ledakan di Polsek Astana Anyar Bikin Panik

“Kami menentang militansi ini dan ada ketakutan akan lebih banyak serangan terhadap pertemuan politik sehingga partai politik kami tidak dapat sepenuhnya mengkampanyekan pemilu tahun ini,” tambah Murtaza.

Perdana Menteri Shebaz Sharif dan Presiden Arif Alvi dilaporkan juga turut juga mengutuk serangan itu dan meminta para pejabat untuk memberikan semua bantuan yang mungkin diperlukan kepada keluarga yang terluka dan berduka. (jpc)