Berita Bekasi Nomor Satu

Jusuf Kalla Beri Peringatan ke Elite Golkar yang Wacanakan Munaslub, Begini Pesannya

Jusuf Kalla (JK).

RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Mantan Ketua Umum Partai Golkar 2004-2009 Jusuf Kalla tak setuju dengan isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) yang digulirkan sejumlah elite parpol berlambang pohon beringin itu.

Kalla menilai menggulirkan munaslub menjelang Pemilu 2024 bakal menurunkan muruah Partai Golkar. “Sangat tidak setuju karena itu akan lebih menurunkan muruahnya Golkar,” ucap Jusuf Kalla seusai mengikuti seminar bertajuk “Pemuda untuk Politik” di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI itu mengatakan bila internal Partai Golkar terpecah, itu bakal berimbas para perolehan suara di Pemilu 2024. “Bersatu saja belum tentu menang, apalagi tidak bersatu,” lanjut tokoh yang beken disapa dengan inisial JK itu.

BACA JUGA: Partai Golkar Kota Bekasi Tolak Munaslub

Oleh karena itu, dia mengimbau seluruh internal Partai Golkar bersatu agar dapat memenangkan Pemilu 2024 yang pelaksanaannya kurang dari setahun lagi.

“Bersatulah dalam situasi yang krisis ini. Artinya, waktu yang lebih singkat, bagaimana bisa menang kalau pecah, gitu kan? Ya, harus bersatu dulu,” tuturnya.

JK menilai menggulirkan isu Munaslub untuk mengganti kepemimpinan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar sekaligus bakal calon presiden (capres) dari parpol itu tidak bisa dijadikan dasar alasan.

BACA JUGA: Amin Fauzi Sebut Isu Munaslub Partai Golkar Hanya Kepentingan Segelintir Orang  

“Kalau dengan alasan nasib Pak Airlangga nanti tidak terpilih, siapa sih yang bisa memastikan siapa yang terpilih?” ucapnya.

Isu Munaslub Golkar mengemuka setelah Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menilai Luhut Binsar Pandjaitan dan Bambang Soesatyo layak menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketum melalui muyawarah luar biasa.

Tiga ormas pendiri Partai Golkar, yakni Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), juga meminta Airlangga Hartarto mundur dari posisi Ketua Umum DPP Partai Golkar.

BACA JUGA: Bukan 2/3, Tapi 100 Persen DPD Provinsi Partai Golkar se-Indonesia Tolak Munaslub

Sebaliknya, Airlangga Hartarto menilai tidak ada rencana penyelenggaraan Munaslub di partainya.

Dia mendorong pihak-pihak yang ingin mencalonkan diri menjadi pimpinan Partai Golkar menunggu dilaksanakannya Musyawarah Nasional (Munas) pada 2024. “Munas 2024, silakan kalau berminat jadi ketua umum Golkar,” ujar Airlangga di Jakarta, Rabu (13/7/2023). (jpnn)