Berita Bekasi Nomor Satu

Mantan Bupati Bekasi Saleh Manaf Kembali Terjun ke Panggung Politik

Saleh Manaf

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mantan bupati Bekasi periode 2004-2009 kembali terjun ke panggung politik 2024. Sepak terjang politik Saleh Manaf tidak begitu mulus, karena saat menjabat sebagai bupati Bekasi dirinya harus lengser ditengah perjalanan.

Pasalnya, Saleh Manaf yang kala itu diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kalah di Pengadilan Tata Usaha Negara Jawa Barat. Alhasil, pada 2006 dirinya bersama Wakil Bupati, Solihin Sari dicopot dari jabatannya.

Adanya kasus pencopotan jabatan bupati di tengah perjalanan ini membuat kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang harusnya berlangsung pada 2009, harus dimajukan ke 2007. Saat itu, Saleh Manaf yang kembali maju di Pilkada harus mengakui kehebatan lawannya yakni Saduddin (almarhum). Mulai dari situ, karier politik Saleh Manaf di Kabupaten Bekasi mulai terombang-ambing.

Hal itu mengingat, setelah dinonaktifkan  sebagai Bupati Bekasi, dirinya sempat bergabung dengan sejumlah partai politik. Seperti di Partai Bulan Bintang (PBB), NasDem, dan Idaman. Saat di PBB dirinya sempat mencalonkan diri sebagai DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) VII. Namun nahas, saat itu partainya tidak lolos walaupun se Jawa Barat suaranya tertinggi.

Kini Saleh Manaf mengendarai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan telah mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPR RI dari Dapil VII, yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Keinginannya untuk maju sebagai calon wakil rakyat di tingkat pusat, karena melihat kansnya di PKS masih cukup terbuka lebar.

BACA JUGA: Mantan Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja Berani jadi Cabup

“Dari hasil survei PKS, elektabilitas bapak masih bagus. Jadi PKS berharap saya bergabung ke PKS. Akhirnya dari pada di rumah, sudah tua begini, saya bergabung,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (1/8/2023).

Dalam daftar caleg, Saleh duduk di nomor urut lima. Dirinya mengaku telah melakukan berbagai persiapan secara sederhana karena minimnya finansial.

“Persiapan saya alami saja, dengan minimnya finansial, silaturahmi ke teman-teman. Sederahana saja. Tapi Pola pikir saya selalu optimis, masalah jadi apa nggak itu masih gaib,” tuturnya.

Langkah politiknya untuk lanjut ke Pilkada tergantung hasil pemilu nanti.

“Dari segi faktor usia tidak berfikir untuk ke sana (Pilkada). Sebagai individu saya pasrah kepada masyarakat Kabupaten Bekasi dan PKS.  Artinya, nggak ngoyo-ngoyo dengan kondisi seperti ini. Karena kalau ke Pilkada harus punya finansial,” ungkapnya. (pra)