RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dua sungai yang memainkan peran penting dalam lanskap perkotaan, Kali Bekasi dan Kalimalang, memiliki perbedaan yang menarik dari segi sejarah, manfaat, kondisi saat ini, dan berbagai aspek lainnya. Inilah beberapa perbedaan antara Kali Bekasi dan Kalimalang:
Asal dan Aliran
Kali Bekasi mengambil sumber dari aliran dua sungai, Cikeas dan Cileungsi, mengalir dari selatan Kota Bekasi dan berakhir di Timur Teluk Jakarta. Sedangkan Kalimalang adalah sebuah saluran irigasi yang membentang dari Bendung Curug di Jawa Barat hingga Sungai Cipinang di Jakarta Timur.
Peran
Kali Bekasi menjadi sumber air baku untuk pengolahan air bersih di Kota Bekasi, meskipun saat ini mengalami masalah warna hitam dan bau. Kalimalang adalah nama jalan dan sungai, membentang dari timur ke barat melintasi sejumlah daerah.
Sejarah
Kali Bekasi memiliki monumen dari Insiden Kali Bekasi, peristiwa penyerahan tentara Jepang kepada tentara sekutu setelah Perang Dunia II. Kali ini diabadikan dalam buku “Di Tepi Kali Bekasi” karya Alm. Pramoedya Ananta Toer. Kalimalang dibangun oleh pemerintah Indonesia untuk mengalirkan air bersih dari Sungai Citarum ke Jakarta.
Struktur Perlindungan
Kali Bekasi dilengkapi dengan turap untuk mencegah banjir, sementara Kalimalang hanya memiliki pembatas sungai di sisi jalannya.
Asal Usul
Kali Bekasi berasal dari Kerajaan Tarumanegara, sementara Kalimalang adalah hasil pembangunan era Presiden Soekarno.
Masalah Kekeringan
Kali Bekasi mengalami kekeringan pada 2019, sedangkan Kalimalang memiliki sumber air yang cukup dari Bendungan Jatiluhur.
Revitalisasi
Kali Bekasi mengalami normalisasi dan pembebasan lahan. Kalimalang telah direvitalisasi oleh Gubernur Jawa Barat menjadi tempat ruang publik yang menarik.
Panjang
Kali Bekasi memiliki panjang 43 kilometer, sementara Kalimalang hanya 20 kilometer.
Kondisi Saat Ini
Kali Bekasi memiliki warna hitam, berbusa, dan terkadang berbau tidak sedap. Kali Malang memiliki warna kecoklatan namun tidak berbusa.
Perbedaan antara Kali Bekasi dan Kalimalang mencerminkan peran serta kompleksitas perubahan lingkungan dan perkembangan sosial di kota-kota tersebut. Meskipun memiliki karakteristik yang berbeda, kedua sungai ini menjadi bagian penting dalam keseimbangan perkotaan. (mg1/oke)
