Berita Bekasi Nomor Satu

Pondok Pesantren Tingkatkan Pengawasan Kesehatan Santri di Musim Panas dan Polusi

ILUSTRASI: Sejumlah santri mengikuti sebuah kegiatan di Kota Bekasi, beberapa waktu lalu. Sejumlah pondok pesantren di Kota Bekasi telah meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan para santri mereka menghadapi musim panas dan polusi yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti batuk, flu, dan infeksi saluran pernafasan. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI Sejumlah pondok pesantren di Kota Bekasi telah meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan para santri mereka menghadapi musim panas dan polusi yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti batuk, flu, dan infeksi saluran pernafasan.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah Nurul Ummah Jatisari, Ismail Anwar, mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk satuan tugas (satgas) kebersihan. Satgas yang terdiri dari pengurus dan santri untuk menjaga kebersihan dan kesehatan santri selama musim panas dan polusi.

“Kami membuat satgas kebersihan santri. Dibentuknya satgas ini untuk menjaga kebersihan dan kesehatan para santri selama memasuki musim panas dan polusi yang tidak baik saat ini,” tuturnya kepada Radar Bekasi, Kamis (7/9).

Satgas yang telah dibentuk akan memastikan bahwa pembuangan sampah dilakukan di tempat yang sesuai, tanpa pembakaran sampah, dan merutin penyiraman halaman setiap hari. Selama musim panas, tim puskesmas setempat juga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para santri.

“Alhamdulillah tim puskesmas ada pemeriksaan kesehatan bagi santri minimal satu bulan sekali,” katanya.

Selain itu, pengawasan terhadap pola makan dan asupan gizi santri juga ditingkatkan. Dengan pembatasan konsumsi es dan makanan yang mengandung micin.

“Asupan dan pola makan kita jaga karena selain kita intensifkan kesehatan di lingkungan ponpes, kami juga ingin apa yang dimakan para santri aman dan sehat,” terangnya.

BACA JUGA: Rekomendasi Pondok Pesantren di Bekasi

Sementara, Kepala Tahfidz DTI Kota Bekasi, Ahmad Mahwan, menyampaikan bahwa sementara waktu, konsumsi es berwarna yang sering dikonsumsi oleh santri dibatasi.

“Biasanya ada saja santri yang minum es berwarna itu kan gak baik buat kesehatan, jadi sementara waktu untuk konsumsi itu kami batasi,” tuturnya.

Tahfidz DTI Kota Bekasi juga meningkatkan pengawasan kesehatan para santri, terutama karena musim panas yang disertai dengan polusi yang buruk.

“Kita melakukan pengawasan ekstra, walaupun musim panas ini memang sudah menjadi musim yang ada setiap tahun. Tapi rasanya kali ini dibarengi dengan polusi buruk, sehingga pengawasan terhadap kesehatan santri benar-benar harus kami jaga,” jelasnya.

Selain itu, peningkatan pengawasan terhadap kebersihan lingkungan pondok juga dilakukan, karena kebersihan adalah bagian dari kesehatan para santri.

“Meskipun rutin menjaga kebersihan, kami akan meningkatkannya untuk menjaga kesehatan santri,” tambahnya.

Menurutnya, kesehatan santri sangat penting agar proses pembelajaran di pondok pesantren berjalan dengan baik, dan antisipasi terus dilakukan untuk mencegah penyakit di musim panas yang disertai polusi.

Menurutnya, kesehatan santri sangat penting agar proses pembelajaran di pondok pesantren berjalan dengan baik dan antisipasi terus dilakukan untuk mencegah penyakit di musim panas yang disertai polusi. (dew)