RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ade Reza Hariyadi resmi menjadi dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana (FIA-UNKRIS) periode 2023-2027 setelah dilantik oleh Rektor UNKRIS, Ayub Muktiono, di Gedung Rektorat UNKRIS, Selasa (10/10).
Seusai dilantik, Ade, mengungkapkan, merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan untuk bisa menjalankan tugas sebagai dekan dalam rangka meningkatkan dan pengembangan Fakultas Ilmu Administrasi.
“Ini merupakan sebuah perasaan bangga sekaligus kehormatan, dimana muncul sebuah harapan dan tantangan dalam upaya meningkatkan fakultas ilmu administrasi bagi saya sebagai dekan terpilih,” ungkap peraih gelar doktor dari Universitas Indonesia ini.
Menurutnya, saat ini dunia tengah mengalami perubahan cepat. Transformasi digital telah merambah ke berbagai sektor. Perubahan ini diperkirakan akan membawa semua orang menghadapi situasi yang semakin tidak menentu.
“Dunia berubah dengan cepat, transformasi digital sudah terjadi dimana-mana dan kemudian kita juga akan menghadapi situasi yang semakin tidak menentu. Ini tentu juga akan berpengaruh terhadap pendidikan tinggi, termasuk UNKRIS,” tuturnya.
Sebagai dekan terpilih, prioritas utama Ade adalah mendorong Fakultas Ilmu Administrasi UNKRIS menjadi yang terdepan dalam inovasi pelayanan publik berbasis digitalisasi.
BACA JUGA: Program MBKM di Perguruan Tinggi Swasta Belum Berjalan Maksimal
“Saya akan berupaya menjadikan FIA UNKRIS kampus terdepan dalam meningkatkan rating, baik di skala nasional maupun global dengan cara menjalin kerjasama dengan berbagai macam perguruan tinggi di dunia yang memiliki reputasi dan bisa berkolaborasi dengan UNKRIS,” ucapnya.
Selain itu, komitmennya adalah membawa FIA UNKRIS menjadi pionir dalam membangun kolaborasi dan memberikan kontribusi signifikan untuk pengembangan tata kelola pemerintahan yang baik dan masyarakat yang lebih baik di masa depan.
Sementara, Ayub Muktiono, menyampaikan bahwa pemilihan Ade Reza Hariyadi sebagai dekan FIA UNKRIS melalui proses seleksi yang cukup ketat.
“Kami melakukan seleksi kepada seluruh dosen khususnya dosen tetap atau senior yang memenuhi syarat untuk menjadi dekan fakultas,” ujarnya.
Ia menjelaskan, penilaian dilakukan secara rasional, logika dan real terhadap visi dan misi program kerja calon dekan. “Dari situ diajukan ke rektorat dan yayasan akan melihat penilaiannya. Kita juga lakukan tes psikologi terapan yang dilakukan oleh lembaga psikolog untuk menilai dari situ dipadupadankan fit and proper test,” jelasnya.
Ayub berharap, dekan terpilih dapat lebih fokus, istiqomah dan komitmen secara penuh untuk memajukan FIA UNKRIS. Bahkan jika diperlukan dapat membuka program studi baru sesuai dengan tantangan dan kebutuhan saat ini.
Menurutnya, target FIA UNKRIS saat ini adalah mengembangkan IT, digital, big data, dan Internet of Things (IOT). Sebab, FIA UNKRIS yang dahulu memiliki cukup banyak mahasiswa, namun saat ini mengalami penurunan peminat.
“Dahulu mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi itu yang paling banyak, tapi tidak tahu saat ini peminatnya terlihat berkurang. Sehingga diperlukan peningkatan dan terobosan yang inovatif,” pungkasnya. (dew)