Berita Bekasi Nomor Satu

Program MBKM di Perguruan Tinggi Swasta Belum Berjalan Maksimal

ILUSTRASI: Sejumlah mahasiswa dan dosen berdialog di Universitas Bina Insani, belum lama ini. Program MBKM yang telah diadopsi oleh beberapa perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi belum berjalan secara maksimal. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah diadopsi oleh beberapa perguruan tinggi swasta di Kota Bekasi belum berjalan secara maksimal. Pelaksanaannya masih perlu dioptimalkan.

Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS), Susetya Herawati, mengungkapkan program MBKM di kampusnya belum mencapai potensinya.

“Untuk program MBKM ini kami masih belum maksimal, dimana saat ini kami sedang berusaha untuk terus membuat penyesuaian juga terkait Permendikbud 53 tahun 2023,”  ujarnya kepada Radar Bekasi, Minggu (10/9).

Hingga saat ini, UNKRIS telah menerapkan enam dari sembilan program MBKM yang tersedia. Yakni program Wirausaha, Studi Independen, Magang Bersertifikat, KKN Tematik, Bela Negara, dan Kampus Mengajar.

Susetya menegaskan, pihaknya belum memiliki rencana untuk menambah program MBKM baru karena saat ini fokus pada pengembangan program yang sudah ada.

“Sejak 2021 kami masih bertahan untuk enam program ini, belum ada rencana untuk menambah karena kami sedang fokuskan program yang sudah berjalan saat ini,” ucapnya

Pihak kampus terus berupaya untuk memaksimalkan program MBKM guna meningkatkan kemandirian mahasiswa dan memberikan peluang yang lebih baik bagi mereka di masa depan.

“Kami terus berusaha untuk memaksimalkan program MBKM untuk menyiapkan mahasiswa kita juga bisa lebih mandiri dan memiliki peluang lebih baik ke depannya dalam lingkungan kerja,” terangnya.

BACA JUGA: Implementasi MBKM, Bina Insani University Gandeng Perguruan Tinggi Thailand

Beberapa langkah yang dilakukan untuk memaksimalkan program MBKM termasuk sosialisasi kepada mahasiswa tentang pentingnya mengikuti program ini serta memberikan bimbingan dan arahan melalui fakultas dan dosen pembimbing.

“Kami melalui fakultas dan prodi terus sosialisasikan pentingnya mengikuti program MBKM dan mahasiswa kemudian mencari informasinya selanjutnya dapat arahan dan bimbingan dari prodi atau dosen pembimbing,” jelasnya.

Hal senada dikatakan oleh Rektor Universitas Bina Insani, Indra Muis. Ia mengakui bahwa program MBKM belum mencapai potensinya.

“Saat ini masih butuh dioptimalkan karena belum berjalan dengan maksimal,” ucapnya.

Saat ini, program MBKM yang sudah diterapkan di Universitas Bina Insani meliputi program Studi Independen, Magang Bersertifikat, KKN Tematik, dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Indra menyatakan bahwa fokus saat ini adalah mengoptimalkan keempat program MBKM yang sudah ada dan belum ada rencana penambahan program MBKM baru dalam waktu dekat.

“Kami masih terus mengoptimalkan keempat program MBKM ini, sehingga belum ada penambahan dari sembilan program MBKM yang ada,” jelasnya.

Diharapkan bahwa dengan waktu yang cukup, penerapan program MBKM ini akan mencapai hasil yang lebih baik. Pihak kampus akan terus berupaya untuk memaksimalkannya.

“Butuh waktu dan itu tidak dalam waktu yang singkat, sehingga kami terus berupaya untuk memaksimalkan program yang sudah berjalan saat ini,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin